Senin, September 10, 2007

Bibel bukan 100% wahyu Tuhan

Thursday, 14 June 2007

Sesungguhnya manusia itu adalah umat yang satu. Agama seluruh manusia sejak nabi Adam as hingga nabi Muhammad saw adalah Islam. Agama Tauhid yang menyembah hanya kepada Allah SWT saja.

Setelah timbul perselisihan, maka Allah mengutus para nabi. Tugas nabi adalah sebagai pemberi peringatan. Dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan.

Kitab-kitab suci yang Allah turunkan pada para Nabi adalah :

Taurat kepada Nabi Musa as, Zabur kepada Nabi Daud as, Injil pada Nabi Isa as. Dan terakhir Al-Quran kepada Nabi Muhammad saw.

Al-Quran yang diturunkan pada Nabi Muhammad saw, seluruh isinya bersumber pada Allah SWT. Sebagai pedoman hidup, Al-Quran adalah sumber dari semua hukum, baik yang menyangkut aqidah dan syariah, atau dengan kata lain, Al-Quran adalah sumber hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, dan hubungan manusia dengan sesamanya. Al-Quran mengandung keyakinan mutlak. Dan Allah SWT yang menjamin keotentikannya hingga akhir zaman.

Seperti yang telah disebutkan diatas, sejatinya kitab suci adalah kumpulan wahyu Allah SWT yang diterima oleh Nabi yang berfungsi untuk memutuskan perkara-perkara dalam perselisihan pada umat. Tetapi kondisi yang demikian tidak terdapat dalam Kitab-kitab yang lain. Wahyu Allah SWT yang terdapat dalam Taurat, Zabur dan Injil telah cacat oleh tangan-tangan manusia.

Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? (Qs. Al-Baqarah : 75).

Banyak sekali penambahan dan pengurangan yang terjadi dalam kitab-kitab sebelum Al-Quran hingga misi asli dari ajaran tersebut sangat kabur. Bibel, kitab yang disucikan oleh umat Kristen, yang dianggap sebagai wahyu Tuhan, ternyata sebagian besar isinya bukanlah wahyu Tuhan tetapi karangan manusia.

Berikut adalah bagian-bagian Bibel :

Perjanjian Lama terdiri atas 39 Kitab :

Taurat ( Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan)

Kitab Nabi-nabi (33 Kitab yang lain)

Zabur (Mazmur)

Perjanjian Baru terdiri atas 27 Kitab :

Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes)

Sejarah (Kisah Para Rasul)

Surat-surat Paulus (14 Surat)

Surat-surat Umum (7 Surat)

Ramalan (Wahyu)

Injil seharusnya adalah wahyu Allah SWT kepada nabi Isa as (Yesus) tapi Injil yang ada sekarang, yang digunakan dan diyakini oleh umat Kristen sebagai wahyu Tuhan, ternyata bukan ditulis oleh Yesus. Tapi oleh orang lain yakni Markus, Matius, Lukas dan Yohanes. Masing-masing dari mereka menulis dengan gaya bahasanya sendiri yang menceritakan tentang kehidupan dan ucapan-ucapan Yesus.

Ini berarti buku-buku tersebut merupakan cerita riwayat hidup. Sehingga derajadnya adalah tidak lebih dari Hadist adapun shahih atau dhoif perlu diteliti lebih dalam lagi. Jadi Injil yang digunakan sekarang bukan wahyu Tuhan tapi riwayat hidup Yesus karangan Markus, Matius, Lukas ataupun Yohanes.

Jika dirinci lebih lanjut ternyata,

Perjanjian Baru hanyalah 23% dari keseluruhan Bibel

Injil mengisi 45% dari bagian Perjanjian Baru,

Sejarah (Kisah Para Rasul) ditulis oleh Lukas murid Paulus, mengisi 12,8% dari bagian Perjanjian Baru

Surat-surat Paulus mengisi 29,1% dari bagian Perjanjian Baru

Surat-surat Umum mengisi 6,1% dari bagian Perjanjian Baru

Ramalan (Wahyu) mengisi 7% dari bagian Perjanjian Baru

Dari prosentase diatas terlihat surat-surat Paulus hampir menyaingi jumlah Injil. Pada kenyataannya ajaran-ajaran Paulus lebih mendominasi ketimbang ajaran Yesus. Surat-surat yang ditulis oleh Paulus menjadi sumber penting, acuan umat Kristen sekarang ketimbang ajaran Yesus.

Roma 1:1 Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah.

I Korintus 1:1 Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita,

Galatia 1:1 Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,

Kolose 1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus, oleh kehendak Allah, dan Timotius saudara kita,

Perhatikan, ayat-ayat diatas adalah kalimat-kalimat awal dalam surat-surat Paulus. Kalimat-kalimat ini menjadi ikut “suci” karena disetarakan derajatnya dengan ayat-ayat Injil, Taurat dan Zabur. Bagaimana mungkin, surat tulisan tangan manusia untuk manusia lain dinaikkan statusnya menjadi ayat-ayat ilahiah/ayat-ayat suci ?

Lalu pertanyaan besarnya adalah, mengikuti siapakah umat Kristen sebenarnya ? Yesus atau Paulus ?

Silmy Kaffah.

dari irena center



Tidak ada komentar: