Senin, Agustus 06, 2007

Renungan about Zionist

Pernahkah anda membeli produk-produk Israel? Tentunya pernah meskipun kita tidak menyadarinya. Banyak sekali yang telah kita lakukan untuk “melakukan dukungan” yang tentunya tidak pernah kita sadari, bahwa ternyata hasil yang telah “kita sumbangkan ” selama ini telah mereka pergunakan untuk mendukung tindakan mereka melakukan intimidasi/penjajahan terhadap kaum Muslim seluruh dunia. Yang mereka akui sebagai tindakan yang diperbolehkan oleh mereka sendiri. Palestina? Saat ini. Secara menyeluruh (global) telah terjadi suatu upaya penghancuran Islam. Dengan cara yang bagaimana pun akan ditempuh demi berdirinya sebuah hagemoni sebagai bangsa yang berkuasa di atas bumi. Yang akan terus mereka perjuangkan.

Sesungguhnyalah, jika ada seseorang—siapa pun dia—yang membeli produk makanan rekanan Zionis-Israel tersebut, maka dia telah ikut andil dalam pembunuhan bayi-bayi Palestina!

Sesungguhnyalah, jika ada seseorang—siapa pun dia—yang membeli dan memakan produk makanan rekanan Zionis-Israel tersebut, maka dia sebenarnya tengah memakan, mengunyah, dan memamah daging bayi-bayi Palestina yang telah dibunuhnya!

Bukan Hanya McDonald’s
Sahabat Zionis-Israel bukan cuma McDonald’s. Di dunia ini ada banyak sekali perusahaan-perusahaan yang secara aktif dan giat menyalurkan sebagian labanya kepada Zionis-Israel. Ironisnya, perusahaan-perusahaan tersebut bisa hidup dari menyedot uang milik kaum Muslimin seluruh dunia. Kenyataan ini membuat ulama besar asal Qatar, Dr. Yusuf Qaradhawy, pada November 2000 mengeluarkan fatwanya yang sangat monumental:

“Tiap-tiap riyal, dirham, dan sebagainya, yang digunakan untuk membeli produk dan barang Israel atau Amerika, dengan cepat akan menjelma menjadi peluru-peluru yang merobek dan membunuhi pemuda dan bocah-bocah Palestina. Sebab itu, diharamkan bagi umat Islam membeli barang-barang atau produk musuh-musuh Islam tersebut. Membeli barang atau produk mereka, berarti ikut serta mendukung kekejaman tirani, penjajahan, dan pembunuhan yang dilakukan mereka terhadap umat Islam… ”

Fatwa ini didukung oleh ulama-ulama dan cendekiawan Muslim dunia seperti Syaikh Al-Azhar Ath-Thantawy, Dr. Abdul Satar Fathullah Said (Dosen Syariah Universitas Al-Azhar), Dr. Naser Farid Wasil (mantan Mufti Mesir), Dr. Muhammad Imarah (Pemikir Muslim Dunia), Dr. Abdul Hamid Ghazali (pakar ekonomi dan politik Islam), dan sebagainya. Puluhan ulama Sudan juga menulis surat dukungan terhadap fatwa tersebut.

Di Lebanon, Ayatullah Sayyid Muhammad Husayn Fadhlullah mengeluarkan fatwa sejenis pada tanggal 20 November 2000. Dari Iran, dari Markas Besar di Kota Qum, Imam Syed Ali Khamenei mengeluarkan fatwa mengharamkan membeli produk dan barang buatan Zionis-Israel dan seluruh negara yang mendukung Zionisme.

“Tiap-tiap transaksi dengan perusahaan yang mana pasti memberikan laba kepada mereka, pada hakikatnya adalah tindakan menolong musuh-musuh Islam dan Muslim, dan juga berarti mendukung rezim Zionis-Israel. Ini adalah perbuatan haram. Membeli produk dan barang dagangan mereka sama saja melakukan tindakan yang tidak bermoral, ini tentu saja tidak dibenarkan. ”

Pemimpin Muslim Irak, Ayatullah as-Sayyid Ali as-Seestani juga mengeluarkan fatwa sejenis.

Yang menarik, fatwa Dr. Yusuf Qaradhawy ini ternyata juga direspon sangat positif oleh banyak sekali aktivis kemanusiaan Eropa dan Amerika. Mereka bukan orang Islam, bahkan kelompok Yahudi anti Zionisme yang ada di AS seperti Kelompok Neturei-Karta, dengan tegas menyatakan bahwa Zionisme dan Talmud adalah ajarannya Iblis.

Fatwa Boikot Dr. Qaradhawy bergema ke seluruh dunia. Di Eropa timbul gelombang pasang aksi boikot terhadap Zionis-Israel dan Zionis AS. Inilah beberapa kejadian di antaranya yang dikutip dari buku “Ketika Rupiah Jadi Peluru Zionis” (Rizki Ridyasmara, Pustaka Alkautsar, 2005):
- Belgia: Negara Eropa ini adalah pelopor suatu kampanye internasional untuk memboikot perusahaan-perusahaan minyak AS. Kampanye anti-AS itu dilakukan dalam rangka mengecam invasi AS atas Irak.
Suara Muslim.net

Sudahkah kita berjuang? Demi……demi apa? Kita sudah lama dibodohi oleh mereka-mereka yang mengaku sebagai bangsa yang akan menguasai muka bumi, dan melakukannya dengan sepenuh hati…… Sudahkah perjuangan kita lakukan dengan sepenuh hati? Yang nyata mereka lakukan untuk menghancurkan agama-Islam-bangsa-keluarga-kita?

Belum……sekali lagi belum. Kita, bukan pakar agama, bukan pakar politik, bukan orang yang akan membela diri dengan mengangkat senjata yag kemudian diperbolehkan, bukan….kita belum berada pada posisi itu. Tetapi bisakah? Mampukah?

Kita masih menjadi kaum (bangsa) yang tercerai-berai, yang miskin dengan tekad untuk bersatu. Seperti yang selalu terdengar selama ini ” Bangsa yang besar, bangsa yang kaya”, kita telah di-ninabobo-kan oleh slogan-slogan hebat terencana, yang terpikirkan dengan cerdik.

Gila…..kita akan dicap sebagai orang gila yang sedang bermimpi. Belum ada kepercayaan karena belum ada tindakan yang konkrit, yang berhasil, yang akan diakui karena sebuah nilai keberhasilan. Bisakah kita menjadi orang gila yang berhasil? Akankah?

Jawabannya ada pada diri kita sendiri….. Sudahkah kita bertekad? Seperti mereka yang terus berupaya untuk mewujudkannya. Ambisi…..adalah jawaban……..Allah

Upaya kecil yang berguna yang bisa kita lakukan dengan melakukan Boycott, suatu upaya untuk dibiasakan yang nantinya akan menjadi besar demi perjuangan kita

Selamat belajar, berjuang dan bertaqwa

Tidak ada komentar: