Selasa, Agustus 28, 2007

Ahli Kimia Itb Berbicara Formalin

FORMALIN

FORMALIN kembali jadi perbincangan karena banyak dipakai untuk bahan pengawet makanan dalam mi basah, tahu, dan ikan. Cerita yang beredar di masyarakat lebih "mengerikan" karena dikait-kaitkan dengan pemakaian formalin untuk pembalsem mayat/bangkai binatang.

Kenyataanya, formalin tidaklah sedramatis itu. Formalin yang dijual di toko-toko kimia itu merupakan campuran 37 bagian formaldehid (atau metanal, dengan rumus kimia CH2O) dan 63 bagian air. Formaldehid inilah zat aktif yang membuat formalin berguna sebagai bahan baku pabrik-pabrik resin plastik, peledak, senyawa busa, disinfektan, dan insektisida.

Namun formaldehid murni (kadar 100%) sangat langka di pasar. Karena ia berwujud gas tak berwarna dan berbau sangat tajam, dengan tidik didih dan titik leleh -21 dan -92 derajat celsius. Formaldehid sangat beracun dan menyebabkan iritasi selaput lendir, pada pernapasan atas, mata, juga kulit. Ia juga dapat mengakibatkan reaksi alergi, kerusakan ginjal, kerusakan gen, dan mutasi yang dapat diwariskan.

Sifat merusak ini terletak pada gugus CO atau aldehid. Gugus ini bereaksi dengan gugus amina, pada protein menghasilkan metenamin atau heksametilentetramin. Bayangkan formaldehid bebas dalam makanan, lantas menyusup ke dalam tubuh kita yang banyak bertebaran molekul vital. Apa yang terjadi?

Download .htm

Tidak ada komentar: