Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan

Selasa, Januari 22, 2008

PC Media Antivirus (PCMAV)

PC Media Antivirus (PCMAV) 1.0 RC24
Copyright (c) 2007 Majalah PC Media
A member of Pinpoint Publications



APA YANG BARU DI PCMAV RC24 (CLEANER & REALTIME PROTECTOR)?
-----------------------------------------------------------
a.Ditambahkan, database pengenal dan pembersih 145 virus
lokal/asing/varian baru yang dilaporkan menyebar di Indonesia.
Total 1.513 virus beserta variannya yang banyak beredar di
Indonesia telah dikenal di RC24 ini oleh engine internal PCMAV.

b.Improvisasi, pesan yang memberikan informasi untuk mematikan
System Restore sebelum melakukan scan.

c.Diperbaiki, kesalahan deteksi pada beberapa file script. Kini,
engine heuristic VBS dapat lebih pintar lagi dalam menentukan
sebuah virus.

d.Diperbaiki, kesalahan pada fungsi registry yang mengatur masalah
Special Folder di Windows.

e.Diperbaiki, fungsi untuk memeriksa apakah RealTime Protector
sudah berjalan di memory atau belum.

f.Ditambahkan, pemeriksaan operating system pada RealTime Protector,
karena belum sepenuhnya kompatibel terhadap Windows Vista.
g.Diperbarui, perubahan beberapa nama virus mengikuti varian baru
yang ditemukan.

h.Improvisasi, kemampuan engine "DeepClean" agar perbaikan registry
lebih sempurna dibanding PCMAV versi sebelumnya.

i.Diperbaiki, kesalahan deteksi (false alarm) pada beberapa program
ataupun script.

j.Perbaikan beberapa minor bug dan improvisasi kode internal untuk
memastikan bahwa PCMAV Cleaner & PCMAV RealTime Protector lebih
dari sekadar antivirus biasa.



KETENTUAN PENGGUNAAN (END-USER LICENSE)
---------------------------------------
PC Media Antivirus (PCMAV) merupakan karya dan hak cipta serta
bagian yang tak terpisahkan dari PC Media, majalah komputer bulanan
yang diterbitkan oleh PT Dian Digital Media yang merupakan bagian
dari kelompok penerbitan terkemuka di Indonesia: Pinpoint
Publications.

PCMAV tidak dinyatakan sebagai program yang bersifat public-domain
(milik publik) maupun freeware (tanpa biaya), tetapi Anda bebas
menggunakan dan menyebarluaskan program ini secara UTUH dan LENGKAP
(termasuk file README.TXT ini) tanpa dikenakan biaya apapun
sepanjang PCMAV tidak disertakan bersama dengan materi yang
melanggar hukum dan ketentuan program seperti yang akan dijelaskan
pada bagian ini ditaati.

PCMAV dan seluruh program antivirus buatan Majalah PC Media
diizinkan untuk pemakaian tunggal oleh pemilik Majalah PC Media
pada edisi yang menyertakannya, baik itu pemilik perorangan maupun
badan hukum. Selain itu, program ini juga diizinkan untuk pemakaian
di komputer pribadi/rumah, lembaga nirlaba atau lembaga pendidikan
yang dibiayai oleh negara/lembaga nirlaba.

Dilarang keras menggunakan dan atau memanfaatkan program ini di
lingkungan bisnis atau lembaga yang berorientasi profit tanpa
memiliki secara sah Majalah PC Media yang menyertakannya.

Penggunaan dan atau pemanfaatan program ini tanpa izin untuk
tujuan/kepentingan komersial sama sekali tidak diperkenankan.

Anda juga tidak diperkenankan melakukan segala tindakan, baik
secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat melanggar hak
atas kekayaan intelektual, termasuk tapi tak terbatas pada apa
yang dimaksud sebagai reverse engineer, decompile, disassemble,
atau memodifikasi PCMAV.

Pihak Majalah PC Media telah mengeluarkan segala upaya dan daya
serta menguji cobanya secara sungguh-sungguh agar PCMAV dapat
memberikan hasil terbaik. Namun demikian, seperti lazimnya program
komputer yang lain, Anda sangat menyadari dan memahami bahwa pihak
PC Media memberikan PCMAV dan segala file yang terkait dengan apa
adanya, tanpa memberikan jaminan apapun bahwa program ini terbebas
dari segala macam risiko teknis, dan kami tidak berkewajiban
mengganti segala biaya yang mungkin dapat ditimbulkan oleh segala
macam fungsi dari penggunaan program ini. Untuk itu, sangat
disarankan mem-backup data penting Anda sebelum menggunakan program
ini.

Dengan memanfaatkan/menggunakan PCMAV berarti Anda mengerti dan
setuju dengan seluruh ketentuan ini.



BUG? VIRUS TIDAK DIKENAL? TERKENA VIRUS BARU? PCMAV ERROR?
----------------------------------------------------------
Jika Anda mendapatkan PCMAV ini tidak berjalan sebagaimanamestinya,
silahkan melaporkannya ke redaksi PC Media melalui e-mail. Segera
setelah kami mampu menanganinya, Anda akan kami kirimkan PCMAV
terbaru yang telah diperbaiki.

Agar pembasmian virus dapat dilakukan secara tuntas, maka PCMAV
dirancang secara akurat dan pasti hanya untuk mengenali virus
komputer yang telah ada dalam koleksi virus komputer di Lab
Antivirus PC Media. Hasil modifikasi dari sebuah varian virus akan
menyebabkan PCMAV tidak mengenal virus tersebut. Begitu pun dengan
virus-virus baru yang selalu bermunculan. Untuk itu, silahkan kirim
dalam format ZIP yang ter-password melalui e-mail ke redaksi
PC Media beberapa contoh file yang Anda curigai bervirus. Setelah
kami berhasil menganalisanya (dan ini dibutuhkan waktu yang tidak
sebentar), kami akan mengeluarkan update untuk virus tersebut
secara online.


DAFTAR FILE LENGKAP
-------------------
Berikut ini merupakan daftar file lengkap (3 file) dari paket
program antivirus PCMAV:

* README.TXT - File yang sedang Anda baca saat ini
* PCMAV-CLN.EXE - Program cleaner utama
* PCMAV-RTP.EXE - Program RealTime Protector utama



DOBEL ENGINE ANTIVIRUS: PCMAV & CLAMAV
--------------------------------------
PERHATIAN: Dengan database pengenal virus terbaru dari ClamAV yang
cukup besar, maka konsekuensi logis penggunaan engine ClamAV di
PCMAV akan cukup berpengaruh pada lamanya proses pendeteksian file
serta membutuhkan memori yang lebih besar.

PCMAV, baik Cleaner maupun RealTime Protector, dalam mendeteksi
virus, selain menggunakan engine-nya sendiri,juga dapat dipadukan
dengan ClamAV. Kombinasi yang dihasilkan dari keduanya sungguh
dahsyat untuk mendeteksi virus komputer.

ClamAV (www.clamav.net) merupakan program antivirus opensource
untuk Unix yang berlisensi GPL. Penggunaan double engine ini
bertujuan agar hasil pendeteksian virus bisa didapat lebih banyak
lagi. Database dari ClamAV sendiri saat ini mencapai 90.000 virus
lebih. Tentu saja konsekuensi logis dari besarnya database virus ini
adalah lebih lamanya proses pendeteksian dibanding tanpa engine
ClamAV, tapi tentu hasilnya pun lebih meyakinkan.

Untuk itu dibutuhkan sebuah file library (libpclamav.dll) dan dua
file database virus (main.cvd dan daily.cvd) yang nantinya
diletakkan di dalam folder yang sama dengan folder PCMAV berada.
Untuk lebih jelasnya, dalam mengintegrasikan ClamAV ini ke dalam
PCMAV, berikut urutan langkah-langkahnya:

1. Prosedur penginstalan library ClamAV
A. Download file "TClamav.0.1.1.zip" dari alamat berikut:

http://downloads.sourceforge.net/visualsynapse/
TClamav.0.1.1.zip

B. Setelah Anda mendapatkan file "TClamav.0.1.1.zip" hasil
download tadi, lakukan ekstrak terhadap TClamav.0.1.1.zip
*HANYA* pada file "libpclamav.dll" (tanpa perlu mengikutkan
file lainnya maupun folder "LIB") ke dalam folder di mana
PCMAV Cleaner/RTP berada.

2. Prosedur penginstalan database virus ClamAV
A. Download dengan menggunakan download manager file database
harian dari alamat berikut ini:

http://db.local.clamav.net/daily.cvd
CATATAN: Jika dengan cara penunjukan langsung alamat seperti
di atas browser Anda gagal men-download kedua file tersebut,
maka masuklah ke situs www.clamav.net, lalu tepat di bawah
judul "Latest releases" terdapat link "daily.cvd". Anda
tinggal meng-klik kanan link tiap file tersebut, lalu pilih
"Save As".

B. Tempatkan file "daily.cvd" tersebut beserta file "main.cvd"
yang terdapat di folder ClamAV pada CD/DVD majalah PC Media
edisi ini ke dalam folder di mana PCMAV Cleaner/RTP berada.

3. Setelah semua prosedur diatas dilakukan, pastikan bahwa pada
folder PCMAV telah terdapat 6 (enam) buah file, yaitu:

1. PCMAV-CLN.exe ==> dari paket PCMAV di CD/DVD PC Media
2. PCMAV-RTP.exe ==> dari paket PCMAV di CD/DVD PC Media
3. README.TXT ==> dari paket PCMAV di CD/DVD PC Media
4. libpclamav.dll ==> hasil download
5. main.cvd ==> dari paket ClamAV di CD/DVD PC Media
6. daily.cvd ==> hasil download
Sekarang Anda jalankan PCMAV-CLN.EXE, apabila ClamAV tersebut
berhasil diintegrasikan oleh PCMAV maka akan tampil informasi
mengenai database ClamAV pada kolom "PCMAV Informations". Dan
Anda sekarang dapat menggunakan PCMAV seperti biasa (termasuk
RTP), tentunya dengan database virus yang lebih banyak.



DAFTAR VIRUS YANG MAMPU DITANGANI
---------------------------------
Berikut ini merupakan daftar virus yang banyak menyebar di
Indonesia yang mampu ditangani oleh engine PC Media Antivirus 1.0
RC24. Setiap edisi terbaru majalah PC Media akan selalu disertai
dengan PCMAV yang telah diperbaharui dengan versi dan data virus
terbaru.



silahkan ambil(download) di sini

di bawah adalah daftar virus yang mampu ditagani oleh pcmav rc 24
VIRUS BARU DI RC24 (145 Virus)
==============================
Aksika.R
Aksika.R.htt
Aksika.R.ini
Aksika.R.txt
Aksika.R.vbs
AngeloCaliber
Aniee-TunggulKawung.vbs.C
Aniee.E
Aniee.E.bat
Aniee.E.dll.A
Aniee.E.dll.B
Aniee.E.dll.C
Aniee.E.exe.A
Aniee.E.exe.B
Aniee.E.jpg
Aniee.E.vbs.A
Aniee.E.vbs.B
Aniee.F
Aniee.F.inf
Aniee.F.vbs
Aniee.G
Aniee.G.bat
Aniee.G.dll.A
Aniee.G.dll.B
Aniee.G.dll.C
Aniee.G.exe.A
Aniee.G.exe.B
Aniee.G.vbs
Aniee.H
Autoit.J
Autoit.J.inf
Autoit.K
Autoit.L
Autoit.L.inf
Autoit.M
Autoit.N
Autoit.N.inf
Autoit.O
Autoit.P
Autoit.Q
Autoit.Q.inf
Autoit.R
Autoit.S
Autoit.S.ini
Bootmodifer
Bootmodifer.bat.A
Bootmodifer.bat.B
Bootmodifer.reg
Bootmodifer.txt
BudiLuhur
BudiLuhur.inf
Cilokdata
Cilokdata.inf
Conotabz
Conotabz.bat
Conotabz.cmd
Conotabz.html
Conotabz.inf
Dira.B
Dira.B.htm
Dira.B.htt
Dira.B.ini.A
Dira.B.ini.B
Dira.B.ini.C
Dira.B.ini.D
Djigo
Ezrael.vbs.C
Ezrael.vbs.inf
Fidaktk
ForrisWaitme.B
GameCape
GameCape.bat.A
GameCape.bat.B
GameCape.inf
Gen.FFE-Seta
Gen.FFE-Seta.txt
Gen.FFE-Win
Gen.FFE-Win.txt
Gen.FFE.inf
Gotoany
HarunMaya
Hentai
Hentai.inf
Hentai.txt
Hokage
Hokage.htt
Hokage.inf
Hokage.ini
Hokage.txt
HotMandarin
Kalong.vbs.B
Kalong.vbs.B.inf
Kanibalindo.A
Kanibalindo.B.exe
Kanibalindo.reg
Kidding
MyTob.D
MyTob.E
NarutoUnnes
NarutoUnnes.htm
Perjuang
Peta.D
Raider.vbs
Raider.vbs.inf
Reincarnation.B
Riand
Ronkor
Ronkor.htt
Ronkor.ini.A
Ronkor.ini.B
Ronkor.txt
Salxls
Salxls.inf
SidoarjoHot.vbs
SidoarjoHot.vbs.inf
SlowButSure.vbs.C
SlowButSure.vbs.C.inf
Smile
Smile.rtf
Smile.txt
Sohanad.C
Sohanad.C.hosts
Spiderman
Spiderman.bat
Tati
Tati.inf
Tati.txt
Tibeulat
VlandCrime
VlandCrime.ini
VlandCrime.txt
Windx.C
Windx.C.ini
Windx.C.txt
Xanoa
Xanoa.bat
Xanoa.html
XZoneBaliem
XZoneBaliem.htt
XZoneBaliem.ini
ZetKa
ZetKa.htm
ZetKa.inf
ZetKa.txt
Zndll

dan berikut juga virus2 lama yang telah terdeteksi oleh pcmav rc 23

Sabtu, November 03, 2007

Hubungan antara Microsoft dengan Tragedi WTC

ni aku copast dari kaskuser lupa dari sapa………..

tapi omong2 duluan mana ya taunya Mikocok ama tuh”kecelakaan”?

Ooooo………….. u need to know

COBA BUKA Microsoft word, kemudian anda ketik Q33 NY ingat.. harus huruf besar, ini adalah nomor kode penerbangan pesawat yang menabrak menara kembar WTC.

kemudian anda blok Q33 NY, dan anda perbesar ukuran fontnya menjadi 48, setelah itu anda rubah font nya menjadi WINDINGS. Setelah itu coba anda perhatikan, menurut anda apa kaitannya dengan tragedi WTC, lihat kode tersebut…. Beneran anehhhh jadi merinding..

and the result is…..

Q33ny From 911 Encyclopedia:

Q33NY, a well placed hoax in September 2001, as reported, wasn’t the flight number of one of the terrorist planes (Wingdings Hoax). It was AA 077, AA 011, UA 093 and UA 175. The correct registration numbers (->): N644AA (# AA 077) N334AA (# AA 011) N591UA (# UA 093) N612UA (# UA 175) “Wingdings” was designed by Bigelow and Holmes, an outside vendor. They denied that Microsoft intentionally designed the secret message. Prof. Charles Bigelow confirmed that his company provided the symbols, but insisted that Microsoft made the final “mapping” decisions assigning his symbols to specific keys on the keyboard. He’s Professor of Digital Typography at Stanford for several years. With partner Kris Holmes he runs the Bigelow & Holmes studio. Their most significant work is the Lucida font family, perhaps the first serious attempt to make type look good on low-resolution output. Lucida’s accompanying pi font, Wingdings, has long been included with Windows

Rabu, September 26, 2007

Setting Email untuk Telkom.net

Berikut setting Email client untuk pada beberapa vendor Operating System

Linux         
Macintosh
QNX          
Windows    

dalam format .jpg  di  [ http://www.divshare.com/download/2107422-c66 ]
coz tu aku copy pop-up,gambarnya g ikut. di print screen pakai FSCapture ae

Senin, September 24, 2007

Apakah masih Ada yang Bisa Kita Banggakan?

Media Indonesia - Umum (19/12/2000 00:14 WIB)

  Prof Dr Sapardi Djoko Damono

KETIKA dihubungi oleh salah seorang koresponden harian ini, saya agak terkejut mendengar pertanyaan `sepele` yakni, "Mas, apa yang bisa kita pamerkan kepada bangsa lain selain segala macam berita yang buruk mengenai kita?" Saya segera membayangkan bahwa dunia ini sebuah ruang pameran yang sangat luas, atau deretan etalase, tempat memamerkan kebanggaan bangsa-bangsa yang masing-masing memiliki kekhasan. Dan, kekhasan yang bisa dibanggakan Indonesia tak lain adalah segala macam berita yang ditawarkan atau dijual oleh begitu banyak media massa asing, yang beberapa di antara kemudian dikutip juga oleh media massa kita sendiri. Tentu saja media massa kita sendiri pun harus bersaing menyiarkan pelbagai berita yang bisa dipasarkan. Aceh, Ambon, Bulog, Gus Dur, Tommy, dan BI adalah beberapa contoh saja dari barang dagangan yang dianggap laku dijual.

Tetapi itu semua memang tugas media massa, kita tidak boleh berpikiran macam-macam. Singkat kata, segala berita yang disiarkan ramai-ramai itu menyebabkan kita berkesimpulan bahwa kita sudah benar-benar ambruk. Benar-benar terpuruk lahir-batin, meskipun dalam kenyataannya kita semakin banyak membeli mobil mewah, kita masih bisa tertawa atau ditertawakan seperti ketoprak humor, naskah sastra menumpuk di laci redaksi koran, dan sebagian besar orang kota masih tetap memadati mal dan supermarket. Kita malah suka menyebut diri kita bangsa halus budi bahasanya meskipun suka berbunuh-bunuhan, bangsa yang ramah meskipun sekarang lebih suka menyeringai, dan bangsa yang punya tradisi gotong-royong meskipun nyatanya lebih bangga jika bisa ikut-ikut meributkan hal-hal sepele.

Tetapi, semua yang menyenangkan itu toh tidak bisa menghapus kesimpulan mengenai bangsa kita sendiri. Kita ini sudah sama sekali hopeless, tidak ada harapan, di samping tidak ada yang bisa kita pamerkan (kepada bangsa lain). Mungkin hanya pariwisata yang bisa dijadikan akses untuk pembicaraan selanjutnya. Dalam kerangka berpikir mengenai etalase itulah, saya akan menyampaikan pengalaman saya sendiri melihat salah satu bangsa yang juga sering kita sebut dalam setiap pembicaraan, yakni Jepang. Dalam etalase negeri ini, tentu saja tidak perlu lagi dipamerkan hasil teknologi yang telah dicapainya sebab segala yang bisa dibuatnya sudah menjulur ke sana ke mari bagaikan belalai gurita. Betapa pun kayanya ia, dan betapa pun kuatnya globalisasi yang merangsek masuk, ia tetap terus-menerus berusaha sebaik-baiknya untuk tetap menjadi Jepang. Yang tak lain berupa paradoks, yakni klasik sekaligus modern.

Beberapa waktu yang lalu, ketika itu awal musim semi, saya bersama seorang pakar musik, Suka Hardjana, mendapat kesempatan untuk menjadi `turis` di Jepang selama dua minggu. Pada hari pertama, untuk kami telah dipersiapkan tiket untuk menonton pergelaran musik klasik oleh Tokyo Philharmonic Orchestra. Kami mendapat tempat di larik paling depan dan tepat di tengah sehingga merasa seolah-olah pergelaran itu memang diselenggarakan untuk kami. Meskipun terus terang saja, saya tidak terbiasa menonton pergelaran semacam itu (paling hanya mendengar dari CD), telinga saya berusaha sebaik-baiknya untuk bisa menangkap keindahan pergelaran itu.

Yang menarik perhatian saya adalah benyaknya anak muda yang menonton, mengenakan celana jins dan jaket karena udara masih dingin, tentu bukan karena AC saja. Mereka tenggelam dalam pergelaran itu dan dengan tepat memberikan aplaus setiap sebuah lagu diselesaikan. Anak-anak muda itu tentulah generasi baru orang Jepang yang sudah sejak lama mengembangkan segala jenis hasil kesenian --yang berasal dari mana pun. Jika menyenangi musik jazz, kita tentu masih ingat salah satu grup jazz internasional berasal dari Jepang, Cassiopea.

Setelah itu saya dan Suka Hardjana berpisah mengikuti rute `turis` sendiri-sendiri, dan selama dua minggu saya dipandu mengunjungi sejumlah besar tempat pariwisata yang penting, yang selalu penuh sesak dengan turis, terutama turis lokal --kebanyakan pasangan orang tua yang masih kuat berjalan naik-turun bukit beberapa kilometer jauhnya. Yang sampai sekarang masih lekat dalam ingatan saya adalah bunga sakura, yang membuat saya merasa seperti mabuk. Di hari terakhir, kami berdua bersama lagi. Bagi kami, sudah tersedia tiket untuk pertunjukan ketoprak atau ludruk Jepang, yakni kabuki, di Tokyo. Tempat duduk penuh meskipun pertunjukan dua kali sehari. Penontonnya terutama `turis` lokal yang sudah tua-tua, berbeda dengan pergelaran musik klasik dua minggu sebelumnya.

Dalam benak saya muncul perasaan aneh; saya masuk Jepang lewat musik Barat dan meninggalkannya lewat teater Timur. Di sela-selanya ada begitu banyak keraton, rumah pemujaan, dan pemandangan yang saya saksikan. Semua itu kebanyakan terekam dalam benak dan hasil potretan saya, namun ya `hanya` berupa gambar. Satu-satunya yang masih saya miliki dan selalu saya ulang menghayatinya adalah sebuah buku kecil yang dihadiahkan oleh Wing Kardjo, seorang sastrawan dan guru besar di sebuah universitas di Kyoto. Buku mungil itu adalah kumpulan cerpen mini Kawabata Yasunari yang sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris Terutama dari buku itulah ternyata saya bisa menghayati Jepang. Buku itu adalah bangsa dan kebudyaan Jepang yang portable, yang mudah dijinjing ke mana-mana dan bisa dihayati sampai entah kapan. Di dalam buku mungil itulah, terekam hampir semua yang saya hayati selama dua minggu awal musim semi itu. Kumpulan cerpen itu adalah Jepang, seperti halnya haiku dan tanka.

Apakah kita memiliki semua seperti yang dipamerkan bangsa Jepang itu? Jawabnya positif. Yang negatif adalah gambaran mengenai Indonesia seperti yang sudah disinggung di awal karangan ini. Gambaran negatif itu bahkan merembes ke dalam segala aspek kehidupan kita, termasuk kesenian. Sastra, seni rupa, teater, dan musik - misalnya - bahkan juga ikut mengumandangkan gambaran negatif itu. Kadang-kadang agak berlebihan, mungkin karena ingin menyaingi hiruk-pikuknya berita koran. Kita seperti sama sekali tidak punya apa pun untuk dipamerkan, padahal kita punya berbagai jenis kesenian. Tetapi mengapa mesti kesenian? Ya, karena setidaknya itulah kekayaan milik kita yang sekarang ini tidak dianggap sebagai barang impor. Tetapi, media massa di mana pun tidak akan menyebarluaskan berita tentang `anjing menggigit manusia`, bukan? Tidak begitu berminat menanggapi pameran lukisan, misalnya, kecuali yang ada huru-haranya seperti rencana pamerean lukisan yang oleh sementara kalangan dianggap palsu tempo hari. Di Jepang sama saja. Kabuki dan cerpen mini Kawabata tentu saja tidak bisa dijual di koran-koran. Yang laku adalah debat di parlemen, nilai yen yang sempat merosot terhadap dolar, dan penggusuran perdana menteri.

Etalase budaya yang saya lihat saksikan di Jepang itu jelas menyangkut kerja keras dalam perancangan maupun pelaksanaannya. Harus diakui bahwa merancang etalase semacam itu untuk negeri kita jelas lebih sulit, dan oleh karenanya memerlukan kerja yang lebih keras. Jika Jepang sering dikategorikan sebagai bangsa yang monokultur, kita ini bangsa yang bineka dalam segenap aspek kehidupan. Jika berhasil, kita tentunya bisa memiliki etalase yang menarik perhatian bangsa asing maupun kita sendiri sehingga anak-anak tidak lagi suka tawuran dan orang tidak tertarik lagi untuk berdemonstrasi setiap hari. Tetapi, tampaknya sampai hari ini kita lebih tertekan oleh berita mengenai merosotnya nilai rupiah, yang kemudian dikait-kaitkan dengan ucapan aneh-aneh para pemimpin politik.
Kita tentu saja tidak bisa mengharapkan banyak dari media massa asing (dan kita sendiri, tentu saja) untuk memamerkan dan membanggakan sisi lain dari Indonesia. Sudah sangat sering kita mengirimkan misi kesenian ke luar negeri, antara lain sebagai semacam alat untuk menarik investor asing. Namun, berapa lama semua itu mampu menetap dalam benak sejumlah orang yang menghadiri pagelaran kesenian seperti itu, dan yang sangat mungkin tidak berminat terhadapnya? Saya tidak sama sekali menolak pentingnya kegiatan itu, tetapi hanya sekadar mengajukan kenyataan bahwa kita punya lebih dari yang sudah saya sebut itu. Dari yang bisa diangkut keluar, seperti tarian; sampai dengan yang tidak mungkin diusung ke luar, seperti Borobudur. Itu yang bisa kita banggakan sebab upaya memamerkan pesawat terbang buatan sendiri tampaknya tidak kita minati lagi, mungkin karena menurut sementara orang itu memang merupakan hal yang rada-rada absurd.

Pengalaman saya di Jepang itu adalah bagian dari pariwisata, meskipun saya sepenuhnya dibiayai sebuah lembaga Jepang. Sepanjang pengalaman saya itu, pariwisata Jepang terutama adalah wisata budaya, bukan wisata alam. Kita, kalau mau, malah bisa mengembangkan keduanya meskipun tampaknya lebih banyak perhatian kita pusatkan pada wisata budaya juga. Menyinggung hal ini, mau tidak mau kita harus menyebut-nyebut Bali. Ada sejumlah pantai yang bisa kita `jual` -- kata lain untuk `pamerkan` atau `banggakan.` Di samping itu ada pula berbagai jenis upacara dan bentuk kesenian yang menarik perhatian turis, bangsa sendiri maupun bangsa lain. Mungkin saja ada sejumlah turis yang sepanjang hayatnya akan mengenang Bali dan segenap isinya, tetapi Bali `hanya` sebagian dari Indonesia -- meskipun saya pernah ditanyai seorang asing di negeri asing apakah Indonesia itu bagian dari Bali. Itu berarti kita sudah berhasil `menjual` Bali, salah satu kebanggaan kita.

Kita suka membayangkan bahwa turis asing di Bali hanya suka berjemur di Pantai Kuta atau menyaksikan sejumlah besar pura dan puri. Mereka kita anggap gerombolan manusia yang datang ke Indonesia untuk menghabis-habiskan waktu saja, yang sebelum pulang ada yang mengumpulkan suvenir berupa kain sarung atau patung kecil atau gambar batik. Kita suka lupa bahwa sebagian dari mereka itu adalah orang-orang yang melek budaya, tidak sekadar melek huruf. Sebagian dari mereka bisa kita klasifikasikan sebagai orang-orang yang dalam bahasa Inggris dianggap lettered atau cultured. Mereka tentu saja berminat tehadap segala pertunjukan dan segala bangunan antik itu, tetapi juga tentu berminat terhadap benda budaya lain yang jarang kita perhatikan, yakni buku. Saya sampai sekarang masih suka membalik-balik buku Kawabata dan boleh dikatakan sudah `melupakan` sakura dan pura Jepang dan tontonan lain. Saya masih bisa menghayati Jepang dari buku itu, sama halnya dengan ketika saya duduk di gedung teater Tokyo yang menyuguhkan kabuki. Bedanya adalah bahwa buku Kawabata itu portable, mudah saya jinjing ke mana-mana dan bisa saya hati (?) kapan pun. Saya mengintip Jepang dari buku mungil itu.

Ketika masih kecil dan remaja, banyak di antara kita yang sudah berkenalan dengan buku-buku terjemahan dari pelbagai negeri. Dan marilah kita akui bahwa gambaran mengenai negeri-negeri itu dapat kita peroleh dari buku-buku tersebut. Mengapa ada usaha untuk menerjemahkan buku-buku itu ke dalam bahasa lain? Jawabnya tak lain karena setiap orang memiliki rasa ingin tahu, antara lain untuk mengenal dan menghayati bangsa lain. Waktu masih di sekolah rakyat (sekarang SD), saya berkenalan dengan beberapa buku terjemahan antara lain karangan sastrawan Amerika Wiliam Saroyan, Komedi Manusia, terjemahan dari The Human Comedy. Beberapa adegannya tidak pernah bisa terhapus dari benak dan kesadaran saya. Saya pun kemudian mengenal dan menghayati bangsa-bangsa lain lewat terjemahan karya sastra mereka. Kita bisa menghayati dan menghargai bangsa Cina lewat cerita-cerita Lu Hsun. Tanpa harus datang ke negeri itu kita sudah merasa mengenal budaya dan watak bangsa Cina, `hanya` lewat karya sastra sebab karya sastra konon mampu antara lain merekam bahkan perubahan-perubahan yang paling subtil yang terjadi dalam kebudayaan suatu bangsa.

Dan benda budaya semacam itulah yang bisa kita banggakan, dan kita kemas untuk dipajang di etalase. Ingat bahwa buku sastra adalah juga media, meskipun berbeda dari apa yang disebut sebagai media massa. Yang masih bisa kita banggakan adalah I La Galigo, sebuah epos Bugis-Makassar yang konon terpanjang di dunia, sejumlah besar tambo Minangkabau, Babad Jawa, dan tentu saja segenap karya sastra modern yang baik, yang merupakan rekaman dari watak kita sebagai bangsa. Turis asing yang cultured akan dengan senang hati membeli itu semua apabila diterjemahkan dan dikemas secara profesional. Dan seperti halnya kumpulan cerpen Kawabata dan novel Saroyan, karya sastra kita yang baik akan mampu bertahan dalam penghayatan sejumlah orang asing yang, siapa tahu, gagasannya berpengaruh di negerinya. Kita harus mulai memusatkan perhatian ke arah itu. Saya kira itulah yang masih dapat kita banggakan.***

*)Sastrawan; Kritikus Sastra

Menyeberangi Sungai Oleh : Andri Wongso*)

Suatu hari di dalam kelas sebuah sekolah, di tengah-tengah pelajaran, pak guru memberi sebuah
pertanyaan kepada murid-muridnya : Anak-anak, jika suatu hari kita berjalan-jalan di suatu tempat,
di depan kita terbentang sebuah sungai kecil, walaupun tidak telalu lebar tetapi airnya sangat keruh
sehingga tidak diketahui berapa dalam sungai tersebut. Sedangkan satu-satunya jembatan yang ada
untuk menyeberangi sungai, tampak di kejauhan berjarak kira-kira setengah kilometer dari tempat
kita berdiri.
Pertanyaan saya adalah, apa yang akan kalian perbuat untuk menyeberangi sungai tersebut dengan
cepat dan selamat? Pikirkan baik-baik, jangan sembarangan menjawab. Jawablah dengan memberi
alasan kenapa kalian memilih jalan itu. Tuliskan jawaban kalian di selembar kertas. Kita akan
diskusikan setelah ini.
Seisi kelas segera ramai, masing-masing anak memberi jawaban yang beragam. Setelah beberapa
saat menunggu murid-murid menjawab di kertas, pak guru segera mengumpulkan kertas dan mulailah
acara diskusi. Ada sekelompok anak pemberani yang menjawab: kumpulkan tenaga dan keberanian,
ambil ancang-ancang dan lompat ke seberang sungai. Ada yang menjawab, kami akan langsung terjun
ke sungai dan berenang sampai ke seberang.
Kelompok yang lain menjawab : Kami akan mencari sebatang tongkat panjang untuk membantu
menyeberang dengan tenaga lontaran dari tongkat tersebut. Dan ada pula yang menjawab : Saya
akan berlari secepatnya ke jembatan dan menyeberangi sungai, walaupun agak lama karena jarak
yang cukup jauh, tetapi lari dan menyeberang melalui jembatan adalah yang paling aman.
Setelah mendengar semua jawaban anak-anak, pak guru berkata, ”Bagus sekali jawaban kalian. Yang
menjawab melompat ke seberang, berarti kalian mempunyai semangat berani mencoba. Yang
menjawab turun ke air berarti kalian mengutamakan praktek. Yang memakai tongkat berarti kalian
pintar memakai unsur dari luar untuk sampai ke tujuan. Sedangkan yang berlari ke jembatan untuk
menyeberang berarti kalian lebih mengutamakan keamanan. Bapak senang kalian memiliki alasan atas
jawaban itu. Semua jalan yang kalian tempuh adalah positif dan baik selama kalian tahu tujuan yang
hendak dicapai. Asalkan kalian mau berusaha dengan keras, tahu target yang hendak dicapai, tidak
akan lari gunung di kejar, pasti tujuan kalian akan tercapai. Pesan bapak, mulai dari sekarang dan
sampai kapanpun, Kalian harus lebih rajin belajar dan berusaha menghadapi setiap masalah yang
muncul agar berhasil sampai ke tempat tujuan”.
Jangan melarikan diri dari kesulitan
Dalam kenyataan hidup, kita semua sebagai manusia selalu mempunyai masalah atau
problem yang harus di hadapi, selama kita tidak melarikan diri dari masalah, dan sadar
bahwa semua masalah dan rintangan itu harus diatasi, melalui pola pikir dan cara2 yang
positif serta keberanian kita menghadapi semua itu, tentu hasilnya akan maksimal. Hanya
dengan action dan belajar, belajar dan action lagi. Manusia baru bisa mencapai
pertumbuhan mental yang sehat dan meraih kesuksesan seperti yang di idam idamkan!

Aku Bermimpi Jadi Koruptor Oleh Kwik Kian Gie

AKHIR-akhir ini media massa, seminar, diskusi,
konferensi pers, talk show, ngerumpi, dan pembicaraan di
warung-warung gegap gempita dengan topik KKN.
Terpilihnya Komisi Pemberantasan Korupsi oleh DPR
diberitakan secara hiruk-pikuk pula. Saya sempat
berpikir apakah KPK akan efektif karena modus operandi
korupsi yang begitu beragam.
Lagi pula, moral dan mental yang sudah rusak tidak
termasuk dalam tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). Jadi, kalau diibaratkan
pohon, KPK hanya menangani daun yang rusak karena
akarnya busuk. Selama akarnya tidak diobati, selalu akan
bermunculan daun-daun yang rusak. Mengobati akar atau
kalau sudah tidak bisa membunuhnya saja, tidak termasuk
domain KPK.
Karena intensnya dikonfrontasi dengan topik KKN seperti
ini, saya tertimpa mimpi. Dalam mimpi itu saya menjadi
koruptor. Saya menguasai betul berbagai cara berkorupsi,
dari yang paling kotor sampai yang paling canggih. Maka,
saya menjadi orang sangat kaya. Rasanya tidak seorang
pun yang mempunyai gambaran betapa besar kekayaan yang
saya peroleh dari korupsi. Semuanya bisa dibeli dengan
uang, juga hukum. Maka, dalam salah satu pesta ketika
saya mabuk, saya berkata, "I am the Lord, I am the law,
and I am the richest man in Indonesia."
MIMPI selalu kacau. Dalam melakukan korupsi saya
terkadang menjadi penguasa, terkadang pengusaha,
terkadang pegawai negeri rendahan, terkadang pengusaha
besar, tukang parkir, dan apa saja yang mempunyai
kekuasaan. Kekuasaan adalah modal dasar korupsi.
Sebagai pengusaha saya menyalahgunakan semua celah yang
ada. Yang paling mudah dan sederhana adalah menjadi
rekanan dan pemasok kepada pemerintah. Pemerintah
membutuhkan barang dan jasa. Setiap tahunnya
membelanjakan jumlah uang yang luar biasa besarnya.
Caranya adalah kongkalikong dengan pejabat yang
mempunyai wewenang untuk membeli barang dan jasa untuk
kebutuhan kementerian atau badan pemerintah yang
dipimpinnya. Harga saya naikkan berkali lipat dan
selisihnya saya bagi dengan sang pejabat. Hasilnya
lumayan, tetapi saingannya berat, karena banyak sekali
yang melakukan hal ini.
Konsepnya terlampau mudah. Meski demikian, saya sudah
tidak melakukannya sendiri. Saya sudah mempunyai banyak
pegawai tingkat tinggi yang tidak memalukan kalau saya
suruh bergaul dengan para pejabat yang rata-rata
sarjana. Merekalah yang melayani pejabat habis- habisan,
dari melayani istri dan anak- anaknya sampai
mengantarkan sambil membayari mereka berbelanja. Bahkan,
mereka sampai berfungsi sebagai pembantu rumah tangga
sang pejabat.
Modal utama cara berbisnis seperti ini adalah rai
gedhek, mental budak, dan tahan ngelesot berhari-hari
sambil sering berfungsi sebagai badut. Usaha ini yang
dilakukan pegawai-pegawai saya berjalan terus. Saya
sendiri meningkatkan diri dalam berkreasi dan inovasi
konsep-konsep yang lebih canggih.
Setiap zaman saya memberi peluang KKN yang bentuknya
lain. Sejak tahun enam puluhan saya sudah melakukan
banyak cara. Semuanya saya lakukan dalam mimpi juga,
yang ketika itu saya bermimpi menjadi konglomerat.
Berbagai modus operandi sudah saya tulis dalam berbagai
artikel yang dihimpun dalam buku kecil dengan judul Saya
Bermimpi Jadi Konglomerat.
DALAM mimpiku sekarang aku untung besar dengan hanya
ongkang-ongkang saja. Pemerintah bermaksud meningkatkan
ekspor (export drive). Caranya memberikan kredit murah
dengan bunga 12 persen setahun asalkan kreditnya dipakai
untuk membiayai kegiatan ekspor. Bunga deposito ketika
itu 22 persen setahun. Saya mengajukan permohonan kredit
ekspor dengan rencana ekspor yang meyakinkan.
Feasibility study dibuat oleh konsultan asing dan
ditulis dalam bahasa Inggris. Pejabat tinggi kita
menganggap apa saja yang asing dan dalam bahasa Inggris
mesti lebih benar dan lebih pandai. Demikian juga
laporan keuangan saya juga seluruhnya ditulis dalam
bahasa Inggris setelah diaudit oleh kantor akuntan yang
termasuk big five di dunia.
Segera saja kreditnya cair. Tentu dengan uang suap
seperlunya. Kegiatan ekspor juga saya laksanakan. Hanya
yang saya ekspor gombal, kain pel, potongan- potongan
sisa tekstil untuk membuat pakaian jadi. Barang-barang
ini diekspor kepada perusahaan saya sendiri di
Singapura. Setibanya, barang-barang itu langsung
dibuang. Jadi tidak ada penggunaan uang dari kredit
ekspor untuk ekspor beneran. Namun, saya dapat
memperlihatkan semua dokumen ekspor. Kredit dengan bunga
12 persen saya depositokan dengan bunga 22 persen.
Kredit yang saya peroleh Rp 500 miliar. Dalam setahun
saya mendapatkan pendapatan bersih (setelah dipotong
pajak) sebesar Rp 93,5 miliar, yaitu 22 persen dari Rp
500 miliar dipotong pajak sebesar 15 persen. Bunga yang
harus saya bayarkan kepada bank BUMN sebesar 12 persen
dari Rp 500 miliar atau Rp 60 miliar. Saya untung Rp
33,5 miliar for doing nothing.
Yang paling hebat adalah ketika ketahuan dan diberitakan
di media massa. BI menyatakan tidak ada yang dirugikan
karena saya membayar utang pokoknya tepat waktu.
Demikian juga dengan bunga sebesar 12 persen setahun
yang mereka tentukan. Hi-hi, mereka tidak peduli bahwa
tujuan meningkatkan ekspor tidak tercapai. Jelas mereka
membodohkan diri sendiri, menjadikan dirinya sendiri
"teh botol" (teknokrat bodoh dan tolol) karena saya
sogok. Sambil melakukan ini terus, melalui asosiasi
perusahaan, dengan kawan-kawan saya kampanye antisuap.
Media massa memberitakannya besar-besar tanpa kritik
karena penyuapan cara halus yang dinamakan public
relations saya cukup canggih.
DALAM bidang transportasi darat Indonesia sangat
ketinggalan. Praktis tidak ada jalan-jalan raya yang
bebas hambatan (highway atau free way). Bayangkan, jalan
raya sepanjang Pulau Jawa yang membangun adalah
Daendels. Dalam kemerdekaan yang 58 tahun itu kita tidak
mampu membangun jalan raya dari pulau yang paling padat.
Sekarang keuangan negara bangkrut-krut. Pemerintah dalam
arti APBN tidak mempunyai uang. Namun, bank-bank BUMN
banyak duitnya.
Saya usulkan supaya saya diberi izin membangun jalan tol
swasta yang milik saya. Modal yang dibutuhkan tentu
sangat besar. Dengan menyogok seperlunya, saya
memperoleh 100 persen dari dana yang dibutuhkan untuk
membangun jalan tol tersebut. Biayanya Rp 800 miliar.
Dengan kredit Rp 800 miliar jadilah jalan tol. Begitu
dipakai, pemakainya membayar tol fee secara tunai.
Pemasukan uang ini dibagi 40 persen untuk saya dan 60
persen untuk membayar cicilan utang serta bunganya. Jadi
begitu jalan tol selesai, arus uang tunai serta-merta
masuk ke kantong saya tanpa modal sama sekali.
Utang saya beserta bunganya juga serta-merta dicicil
dari pemasukan tol fee yang tunai. Saya membuat proyeksi
tentang berapa tahun sejak dimulainya utang akan lunas,
misalnya 15 tahun. Lantas saya umumkan bahwa setelah 15
tahun, jalan tol saya hibahkan kepada pemerintah.
Bukankah luar biasa cemerlangnya saya?
Tidak. Seperti saya katakan, tidak semua birokrat
tingkat tinggi "teh botol". Mereka tahu bahwa semuanya
dapat dilakukan oleh pemerintah sendiri. Namun, saya
sogok plus saya berikan segala argumentasinya, seperti
jalan tol itu perlu, pemerintah tak punya uang, dan yang
terpenting ideologinya bahwa pemerintah sebaiknya tidak
ikut campur memiliki barang, seperti jalan tol
sekalipun. Saya jelaskan bahwa ini aliran pikiran yang
modern yang menyerahkan semuanya kepada mekanisme pasar.
Mereka dan publik memakan teori ini.
Saya tertawa geli lagi karena ini bukan teori baru. Adam
Smith yang mengenali berlakunya mekanisme pasar, adanya
invisible hands yang mengaturnya. Namun, hal itu sudah
lama ketinggalan zaman karena ditulisnya pada tahun
1776. Intinya masih berlaku, tetapi tidak untuk barang
publik, melainkan untuk barang-barang kelontong yang
bisa dipersaingkan dan tidak vital sifatnya. Jalan tol
mengandung monopoli natural karena ruangnya untuk jalan
tol untuk ruas tertentu hanya satu. Mengapa harus
diberikan kepada saya? Karena saya sogok! Namun,
justifikasinya berbagai argumen yang ternyata ditelan
dengan fanatik karena yang berkuasa ketika itu "teh
botol".
PARALEL dengan ide tentang jalan tol ini, berbagai
gedung pencakar langit saya beli. Gedung bank BUMN saya
beli dengan uang yang 100 persen milik bank itu sendiri.
Saya memperoleh pinjaman dari bank BUMN yang
bersangkutan. Gedungnya saya beli. Karena gedung sudah
milik saya, bank harus membayar sewa kepada saya.
Perolehan pembayaran sewa ini saya pakai untuk mencicil
utang pokok beserta bunganya dalam bentuk anuitas.
Jumlah anuitasnya saya samakan dengan uang sewa yang
saya terima. Dengan demikian, setelah sekian tahun
gedung yang segitu besarnya milik saya. Mulai saat itu
hasil sewa sepenuhnya saya nikmati karena utang sudah
lunas sama sekali.
Bayangkan, berapa besar pendapatan saya karena yang saya
begitukan bukan hanya satu gedung. Masa pimpinan bank
begitu bodoh? Tidak, tetapi menjadi bodoh karena
cemerlangnya pikiran saya ditambah dengan perolehan uang
banyak dari persekongkolan dengan saya.
INDONESIA sudah maju, mempunyai banyak perusahaan
asuransi, antara lain asuransi jiwa. Kalau tertanggung
mati, ahli warisnya mendapat santunan besar. Saya
menciptakan orang-orang yang tidak ada. Jadi, saya
menciptakan tertanggung fiktif yang tempat tinggalnya di
daerah-daerah yang sangat terpencil. Setelah membayar
premi beberapa kali saja, saya menciptakan dokumen aspal
tentang kematian tertanggung yang memang tidak ada. Ahli
warisnya orang-orang saya semua.
Masih banyak lagi cara-cara membobol perusahaan
asuransi. Tentu orang dalam perusahaan asuransi harus
ikut di dalam komplotan ini supaya tidak meneliti lagi.
Maka, hampir semua perusahaan asuransi modal ekuitinya
negatif.
Ketika ramai dibicarakan tentang adanya kemungkinan
pemalsuan uang, bukan hanya satu pihak saja yang
terlibat, seperti yang bahkan disebut namanya di surat
kabar. Saya melakukannya juga. Uang palsu saya tidak
pernah ketahuan karena tidak pernah beredar. Uang yang
saya palsu senantiasa mengendap di kas sebagai iron
stock atau persediaan minimum untuk menjaga keamanan
likuiditas. Jadi, saya mencetak uang palsu.
Uang ini saya tukar dengan uang yang harus selalu ada,
tetapi nyatanya tidak pernah beredar karena setiap bank
harus mempunyai persediaan minimal. Dengan demikian
tidak akan pernah diketahui kecuali kalau akuntan publik
mengauditnya dengan mencatat nomor seri uang dan
selanjutnya mengamati apakah uang dengan nomor seri
tertentu itu terus-menerus mengendap di kas. Akuntan
publik tidak sampai ke sana pikirannya.
Masih banyak lagi yang saya lakukan dalam mimpi. Akan
saya lanjutkan dalam mimpi berikutnya.
Kwik Kian Gie Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala Bappenas

fwd by Redaksi from KOMPAS, Rabu, 28 Januari 2004

10 Trik Mengatasi Cemas Berlebihan

Cemas dan khawatir rasanya tak mungkin terlewatkan dalam hidup manusia. Sebetulnya, kecemasan bukanlah sesuatu yang berbahaya. Pada keadaan tertentu, kecemasan bahkan bisa memotivasi orang untuk lebih baik lagi menjalankan tugas sehari-harinya.


Namun, ada yang mengalaminya terlalu sering atau terlalu berlebihan, ketika sesamanya menanggapi suatu situasi tertentu dengan wajar. Boleh jadi, Anda juga termasuk si pencemas itu. Kalau cemas sudah jadi obsesi, itu bisa menginterupsi kegiatan sehari-hari dan merusaknya. Karena itu, cobalah hilangkan kecemasan itu dengan:

1. Mengetahui batas kemampuan Anda Ciptakan dan prioritaskan tujuan Anda, baik kehidupan pribadi maupun profesional. Lalu, jabarkan pelaksanaannya dalam bentuk mingguan, bulanan, atau jangka waktu tertentu. Sadari bahwa tak ada gunanya membuang waktu dan energi untuk terobsesi dalam salah satu isu, event, atau pun orang-orang yang berada di luar kontrol.

2. Percayai diri Anda sendiri Setiap kali Anda menghadapi suatu masalah, ingatkan diri bahwa Anda akan bisa menghadapinya. Ingatlah bahwa Anda tak akan diberi suatu beban yang Anda tak mungkin bisa memikulnya. Bisa juga Anda mengingat-ingat sukses yang pernah Anda raih, hanya untuk memastikan bahwa Anda memang berpotensi.

3. Persiapan menghadapi risiko terburuk Walau Anda berpikir dengan optimistis, tak ada salahnya mempersiapkan diri menghadapi risiko yang terburuk. Misalnya, bila sekarang Anda sedang bekerja di suatu perusahaan, buatlah skenario tersendiri tentang kantor itu. Yang terburuk adalah, bagaimana bila perusahaan ini tutup dan Anda harus mencari pekerjaan lain. Karena itu, Anda mempersiapkan diri dengan menjalin networking, in case Anda membutuhkannya suatu hari nanti.

4. Selalu berharap yang terbaik Walau begitu, Anda tak boleh menyangsikan kemurahan Sang Maha Pencipta. Tetaplah terus berpikir dan berperilaku positif, mengharap keadaan yang terbaik. Tetap berharap akan memacu Anda untuk hidup dengan baik.

5. Buat daftar ketakutan Anda Catatlah segala ketakutan dan kecemasan Anda dalam suatu bentuk tertulis. Ketika Anda merasa cemas, bacalah dan sadarilah bahwa ternyata Anda tetap hidup dengan baik selama itu. Percayalah, lambat laun kegelisahan Anda akan lenyap.

6. Cari pertolongan Bila Anda merasa segalanya sudah nyaris tak tertahankan, carilah bantuan. Anda bisa membagi masalahnya dengan teman, atau dengan ahli.

7. Cari kesibukan Cara lain untuk menghilangkan kecemasan yang berlebihan adalah dengan menjaga Anda tetap sibuk. Kalau Anda merasa bahwa Anda terganggu sedemikian rupa oleh suatu hal, buatlah proyek baru yang akan membuat Anda sibuk.

8. Yakin rasa ini bisa hilang Jangan sampai Anda berpikir bahwa rasa cemas ini sudah mendarahdaging dan karena itu tak bisa dihilangkan.

9. Selama ada kemauan, pasti ada jalan Buang jauh-jauh rasa putus asa itu. Selama Anda masih punya motivasi untuk mengatasinya, segala macam rasa cemas ini bisa diatasi.

10. Pertebal iman Kepercayaan dan iman Anda akan menolong banyak ketika Anda sedang cemas. Anda akan percaya bahwa segala sesuatu itu terjadi karena kehendak Yang Maha Kuasa, dan bahwa Anda akan selalu berada di bawah lindungan-Nya. Kepercayaan seperti ini akan membantu menghilangkan rasa cemas.

(hannie k.wardhanie)

THE KILLER MACHINE V4 [ It’s time to kill ]









What is The Killer Machine ?

- The Killer Machine dapat membunuh/menghapus hampir semua jenis virus/trojan (baik varian yang telah ada atau varian yang terbaru).

- The Killer Machine dapat mencari dan menghapus semua file yang terinfeksi (virus/trojan) dengan cepat dan teliti.

- The Killer Machine tidak memerlukan update virus-definition karena penentuan file yang merupakan virus/trojan dilakukan oleh user (Anda sendiri).

- The Killer Machine dapat memperbaiki kerusakan pada system yang biasa dilakukan oleh virus/trojan.

- The Killer Machine dapat dijalankan dari CD, Diskette, dan Flashdisk. (Tidak perlu diInstall)



1st. Menu VIRUS REMOVAL :

- Gunakan menu “Virus Removal” untuk menghapus virus/trojan yang menginfeksi Komputer.
Pada menu ini Anda akan diminta memilih satu file yang diyakini sebagai virus dari file yang sedang aktif pada sistem (process list) atau pada disk. Saat pemilihan file Anda harus yakin bahwa file yang dipilih merupakan virus/Trojan.
(PENTING : baca lebih lanjut cara penggunaan menu Virus Removal dan Ciri Umum Virus).

2nd. Menu REPAIR (TWEAK) :

- Applikasi ini dilengkapi dengan menu “Repair (tweak)” untuk memperbaiki beberapa sistem yang biasanya dirusak oleh virus/ trojan. Disarankan memberikan tanda centrang pada semua opsi yang terdapat pada menu REPAIR (TWEAK).

3rd. Menu PROCESS MANAGER :

- Applikasi ini juga menyertakan menu “Process Manager”, yang dapat Anda gunakan untuk menghentikan / mengakhiri (freeze/terminate) proses yang sedang berjalan pada sistem. Fungsinya sama dengan taskmanager dan memiliki kelebihan menghentikan / mengakhiri proses secara bersamaan (lebih dari satu file).

4th. Menu OEM Editor :

- Sedangkan menu “OEM Editor”, dapat Anda gunakan untuk merubah registered name and company serta menambahkan logo yang dapat Anda lihat pada sistem properties. (beberapa virus merubah sistem properties komputer).


With Assistant (Microsoft Agent)
The Killer Machine Versi 4 menampilkan asisten yang akan membantu Anda dalam menggunakan program ini dan dapat ditampilkan dengan mengkilik menu Option (tanda bintang pada form utama). ***XP

TROUBLESHOOTING ISSUES
Dijumpai kasus (jarang terjadi) computer menjadi Restart pada saat anda memulai SCAN menggunakan program ini. Jika Anda menemukan masalah tersebut maka lakukan penghapusan file pada mode SAFE MODE.
Caranya : - Saat windows mulai Booting, tekan F8 sampai ada muncul screen pilihan mode.
- Pilih mode Safe Mode, kemudian jalankan kembali thekillermachine.


silakan download di sini http://www.box.net/shared/dp8y5dtq7v                       

atau

VISIT The Killer Machine’s Site
Jika Anda menemukan virus yang tidak dapat dihapus dengan program ini maka Kirimkan virus tersebut (dalam bentuk .ZIP) ke email : freewarenotsold@yahoo.com dan harus Anda CC ke : compactbyte@yahoo.co.id, macancrew@yahoo.com, cool_ertanto@yahoo.com, ad_hie@internux.web.id, emomelodicfreak@yahoo.com, myztxlab@yahoo.com, jika dimungkinkan akan segera dibuat Removal untuk virus tersebut. Pertanyaan seputar penggunaan program ini, diskusi masalah virus, dan lainnya silahkan mengunjungi website The Killer Machine di : www.tkm.isfun.net


CATATAN :
I. ANDA BOLEH MENGEDARKAN The Killer Machine KEPADA SIAPAPUN DENGAN SYARAT MENYERTAKAN FILE INI.
II. DILARANG MENAMBAHKAN atau MENGURANGI ISI DARI FILE INI.

Thanks to:
Nitesound (www.nitesound.iscool.net)
Adhie (ad_hie@internux.web.id)
Bherly (emomelodicfreak@yahoo.com)
Cool Ertanto (cool_ertanto@yahoo.com)
Jody (myztxlab@yahoo.com
Rahmat (macanCrew@yahoo.com)
Yohanes Nugroho (compactbyte@yahoo.co.id

Sabtu, September 22, 2007

ANSAV baru AIO 1.8.8



siap2 aja yang download nanti ya.......akan dianggap virus
ama norman blm tau klo anvi lainnya

ANSAV +E Advanced
-----------------
Copyright (C) 2006-2007, 4NV|e

Engine Version : 1.8.9

Release : 26-Oktober-2007
Last Update : 26-Oktober-2007 (835 threats signature)
(include external database).

Include :

- Latest Engine v1.8.9

- Latest Database : Build 26.11.2007

- Plugins :

a. DeepSlayer.dll

b. HiddenRevealer.dll

c. Process Image Finder.dll

d. RegistryFX.dll

e. SOR.dll


downloadnya di sini

Senin, September 10, 2007

Sekte-sekte Kristen Perpecahan dalam sejarah Gereja



Thursday, 14 June 2007

Sekilas kita melihat bahwa musuh Islam bersatu padu, terorganisir dengan baik. Sebenarnya tidak demikian, Kristen terpecah belah menjadi berbagai aliran dalam jumlah yang sangat banyak. Dan antara satu aliran dengan aliran yang lain tak jarang mempunyai perselisihan yang sangat tajam.

Berikut kita akan melihat bagaimana Kristen terpecah-pecah menjadi sekian banyak aliran.

Menurut sumber mereka, Kristen mula-mula terbagi atas lima wilayah yang berbeda yakni komunitas kristen di Yerusalem, Antiokia, Aleksandria, Konstantinopel, dan Roma. Masing-masing komunitas ini mempunyai perbedaan signifikan dalam mendefinisikan siapa Allah, siapa Yesus, siapa Perawan Maria.

Konsili Nicea adalah konsili besar pertama dalam sejarah kekristenan yang mengundang pendeta-pendeta kristen untuk bertemu dalam suatu forum besar yang disponsori oleh Kaisar Konstantin. Seperti yang pernah kami bahas di ARANA beberapa edisi sebelumnya, Konsili Nicea th.325 ini sarat dengan muatan politis dari kepentingan Konstantin yang saat itu imperium yang dipimpinnya sedang diambang kehancuran akibat konflik perbedaan aqidah.

Keterlibatan Konstantin tidak sekedar mensponsori konsili tersebut, tapi juga ia yang menentukan siapa yang berhak diundang dan yang tidak. Dia juga memimpin jalannya sidang, memutuskan siapa yang harus keluar dari arena sidang ketika terjadi perdebatan sengit tentang status Yesus (sebagai manusia atau sebagai Tuhan) dan bahkan hingga memutuskan hasil sidang tersebut. Di forum inilah Yesus diresmikan menjadi Tuhan.

Kemudian status gereja dilembagakan secara formal. Hierarki gereja disusun secara bertingkat-tingkat dipimpin langsung oleh Konstantin dan Paus pertama adalah Konstatin. Disinilah awal gereja Katholik yang sebenarnya.

Kemudian terjadi perpecahan-perpecahan besar dalam struktur Gereja menurut sejarah yang tercatat sebagai berikut :

Perpecahan terjadi pada saat Konsili Efesus (th.431), yang menyatakan status Perawan Maria sebagai Theotokos (Bunda Allah). Kebanyakan yang menolak hasil keputusan ini adalah Kristen Persia. Gereja ini sekarang dikenal sebagai Gereja Asiria Timur.

Perpecahan berikut terjadi setelah Konsili Khalsedon (th.451). Konsili ini menolak monofisit. Kristen yang menolak ini dikenal sebagai Komuni Oriental Ortodoks.

Kemudian perpecahan kembali terjadi dalam Gereja Katolik pada abad 11. Penyebabnya adalah perbedaan doktrin ketuhanan dalam rumusan Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel dan perebutan kekuasaan duniawi. Gereja Katolik pun terbagi menjadi dua, yaitu "Barat" dan "Timur". Inggris, Prancis, Roma dan negara-negara Skandinavia termasuk Gereja "Barat" (Gereja Katolik Roma). Sedangkan Yunani, Rusia, Suriah, Mesir termasuk dalam Gereja "Timur" (Gereja Ortodoks). Perpecahan ini dikenal sebagai Skisma Barat-Timur.

Perpecahan terbesar yang terakhir dalam Gereja Katolik Roma terjadi pada abad ke-16 dengan adanya Reformasi Protestan yang melahirkan Gereja-Gereja Protestan. Gereja ini mempunyai sangat banyak aliran dan tidak mempunyai kepemimpinan yang terpusat seperti Katholik Roma. Perpecahan demi perpecahan terus berlangsung hingga saat ini.

Perpecahan selanjutnya terjadi ketika Raja Henry VIII dari Inggris memisahkan seluruh gereja-gereja di kerajaannya dari persekutuan dengan Paus (Gereja Katholik Roma). Masalahnya, karena permintaannya untuk menikah kembali sementara istrinya masih hidup ditolak oleh Paus. Kelompok gereja inilah yang dikenal sebagai Gereja Anglikan.

Grup terbesar yang menyebut diri mereka sebagai Katolik adalah Gereja Katolik Roma. Kata Roma dipakai karena Gereja Katolik ini menganggap Paus yang berkedudukan di Roma sebagai kepala gereja.

Di Indonesia

Karena latar belakang penjajahan Belanda, Gereja-gereja Protestan di Indonesia kebanyakan berlatar belakang Calvinis. Namun Gereja-gereja ini pada umumnya terbagi-bagi ke dalam kelompok-kelompok suku dan regional, misalnya GBKP, GKI, GKJW, GMIM. Ada pula Gereja-gereja Lutheran yang pada umumnya terkonsentrasi di Sumatera Utara, dan merupakan hasil misi dari Jerman, seperti Gereja HKBP, GKPS, BNKP, dll.

Ada pula sekte besar lainnya yaitu Kristen Marten Luther. Aliran ini dicetuskan oleh Marten Luther dan Philip Milenstone pada tahun 1530 M, setelah memisahkan diri dari Roman Katolik. Pengikut aliran ini berpendapat mereka harus mempertanggungjawabkan semua amalan mereka di hadapan Allah.

Karena pengaruh gerakan misi dari Amerika Serikat, sejak akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, hadir pula di Indonesia Gereja-gereja yang berasal dari negara tersebut, seperti Gereja Adventist, Baptis, Pentakosta, Karismatik, Kristen Jesus Kristus, dll. Kristen Jesus Kristus didirikan oleh Thomas Kampel, Alexander (anak T. Kampel) dan Barthon Stone. Mereka mencetuskannya di Amerika pada abad ke-19 Masehi. Aliran ini menaruh perhatian besar terhadap usaha menghidupkan kembali tradisi kekristenan sesuai dengan yang dipesankan dalam Perjanjian Baru.

Gereja Ortodoks. Gereja ini baru muncul di Indonesia sekitar akhir tahun 1960-an, meskipun di negara-negara Eropa Timur, Timur Tengah, dan India Gereja ini telah hadir selama berabad-abad, bahkan sebagian telah hadir sejak abad pertama ketika kali pertama Gereja Kristen terbentuk oleh para murid Yesus. Kini di Indonesia telah hadir Gereja Ortodoks Yunani, Gereja Ortodoks Syria, dan Gereja Ortodoks Rusia. Kristen Ortodoksmuncul setelah terjadinya perpecahan tahun 1054 M. Penganut aliran ini mengklaim bahwa merekalah penganut Kristen yang benar.

Selain Gereja-gereja di atas, ada pula Gereja-gereja lain yang ajarannya sering dianggap terlalu jauh berbeda dengan Gereja-gereja yang disebutkan tadi, seperti Gereja Mormon, Saksi Yehuwa, dan Christian Science.

Kristen Methodis

Aliran ini dicetuskan pada tahun 1729 di Inggris oleh John Wizli. Pengikutnya meyakini bahwa keselamatan seseorang harus langsung melalui Jesus.

Kristen Presbyterian

Dicetuskan oleh John Calvin di Geneva pada tahun 30an abad ke-16 Masehi. Pengikut aliran ini berpendapat wajib beriman kepada kada dan kadar.

Kristen Pantekosta

Aliran ini dicetuskan di Amerika pada awal abad ke-20. Ajarannya diilhami oleh datangnya Roh Kudus kepada para pendeta di awal hari Limapuluh, sehingga mereka akan dapat berbicara dengan berbagai bahasa. Jesus dinyatakan akan muncul kembali dalam waktu yang tidak lama lagi.

Kristen Uskup Agung Protestan

Aliran ini muncul di James Town, Amerika Serikat pada tahun 1789 setelah terjadinya revolusi Amerika. Aliran ini dianggap sebagai pengganti Kristen Anglikan.

Sebenarnya Allah SWT telah memperingatkan kita dalam Al-Quran bahwa seolah-olah mereka bersatu tetapi sesungguhnya mereka berpecah-belah, mereka saling bermusuhan antara satu dengan yang lain.

Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti. (Qs. Al Hasyr : 14).

Kekuatan mereka ibarat jaring laba-laba, terlihat besar namun sangat rapuh. Maka sudah saatnya kini kita bersatu. Jangan mengkafirkan atau menyesatkan saudara sesama muslim hanya karena perbedaan furu’iyah. Mari rapatkan barisan bentengi akidah ummat !!!

Silmy Kaffah : berbagai sumber

dari irena center

Video Penistaan AlQur'an di Malang


Di Malang, baru-baru ini saja terjadi penghujatan terhadap Al-Qur'an. Sekelompok syaitan dari golongan manusia berkumpul dan mengenakan pakaian selayaknya umat Islam di Indonesia berkumpul dan 'mendoakan Al-Qur'an'. Yang dimaksud 'mendoakan Al-Qur'an' adalah mendoakan seisi dunia agar tidak lagi terpengaruh oleh Al-Qur'an.

Sebenarnya tidak sulit menebak umat mana yang berperilaku seburuk ini, karena di dinding ruangan pada rekaman ini ada lambang salib, gaya berdoanya yang emosional (berteriak-teriak seolah-olah Tuhan memiliki gangguan pendengaran), dan jika Anda teliti, pada video ini terdengar salah satu kata seruan yang menjadi ciri khas dari umat tersebut. Tidak usah disebut nama agamanya, karena saya yakin tidak semua manusia umat tersebut berperilaku bejat seperti ini. Hanya saja, video ini harus dicermati oleh setiap Muslim sebagai salah satu referensi yang membuktikan bahwa ada orang-orang tertentu yang toleransinya mendekati nol kepada umat Islam, dan kita harus waspada terhadap pengkhianatannya. Kita pun tidak perlu membalas dengan menghujat kitab sucinya, karena toh kitabnya memang tidak suci dari unsur-unsur 'sex & violence', kebrutalan, ketidakmasukakalan, dan fanatisme tanpa akal sehat. Sebagai 'khairu ummah', kita semestinya merasa kasihan pada mereka, tanpa mengurangi sikap waspada tadi.

Kepada saudara-saudaraku, mengingat kuatnya lobi musuh-musuh Islam di pemerintahan kita, barangkali kasus ini pun akan lenyap seiring waktu dan dilupakan oleh para penegak hukum yang pikun. Akan tetapi, kita bisa memperingatkan saudara-saudara kita lewat Multiply. Saran dari saya : Sebarkan, dan peringatkan!

Rasululloh mengajarkan kita bersabar jika dihina, dilempar, dan segala macam semisalnya. TAPI TIDAK jika Agama dan kitabnya dibegitukan. Islam membolehkan kita membalas. Dengan cara yg sepantaran atau sepantasnya. Wallahu a'lam

untuk downloadnya di sini
thanks to akmal


Jumat, September 07, 2007

Misteri CIA di Seputar G 30S (1)

Soekarno Diduga Tahu Penculikan

Dua pekan lalu, publik Indonesia dikejutkan dengan kabar ditariknya dokumen rahasia tentang kiprah pemerintahan AS pada saat terjadinya Gerakan 30 September 1965 (G 30S). Padahal, baru beberapa hari sebelumnya, dokumen itu dibuka menyusul dilantiknya Megawati Soekarnoputri, putri mantan Presiden Soekarno, menjadi presiden RI ke-5.
Menariknya, penarikan dokumen tersebut terjadi bukan karena protes. Sejak dibuka diam-diam, tak satu pun pihak yang menyatakan keberatan atas isi dokumen. Ini jelas suatu keanehan. Adakah yang janggal dalam peristiwa itu? Siapa saja yang sebenarnya terlibat versi CIA dalam tragedi tersebut?
Meski sudah ditarik, tak urung beberapa copy dokumen tersebut telah beredar. Berikut beberapa bagian dari dokumen tersebut, khususnya yang menjelaskan apa yang terjadi di elite politik RI dalam kurun waktu Oktober 1965-Maret 1966. detikcom akan menyajikannya secara berseri.
Di poin pertama pada bab yang berjudul, "Kudeta dan Reaksi Perlawanan : Oktober 1965 - Maret 1966," begitu terjadi operasi penculikan para jenderal, CIA langsung mencurigai keterlibatan Soekarno. Namun tak dijelaskan apa yang mendasari kecurigaan tersebut.
Berikut teks dokumen CIA yang ditujukan kepada Presiden AS Lyndon Johnson. Menariknya, memorandum tersebut dikirim 1 Oktober 1965 pukul 07.20 AM waktu Washington DC, atau hanya selisih beberapa jam dari peristiwa pembunuhan para jenderal.

selanjutnya, silahkan download .doc

Kamis, September 06, 2007

BUNG KARNO SEBAGAI SIMBUL PERSATUAN BANGSA

(Oleh :A. Umar Said)

Renungan dan catatan tentang BUNG KARNO (5)

Situasi bangsa dan negeri kita dewasa ini sedang dilanda oleh beraneka-ragam pertentangan besar maupun kecil dan berbagai keruwetan di bidang politik, ekonomi, sosial, dan juga (!!!) kebobrokan moral. Artinya, krisis yang multi-dimensional dan parah telah - dan sedang terus - memporak-porandakan berbagai sendi-sendi penting kehidupan bangsa. Begitu hebatnya krisis yang bersegi banyak ini, sehingga banyak orang kuatir akan terjadinya desintegrasi negara dan bangsa, atau membayangkan masa yang serba gelap di kemudian hari. Karena begitu besarnya kekacauan di berbagai bidang itu, banyak orang sudah bertanya-tanya : mengapa keadaan bisa menjadi begini?

selanjutnya

biografi bung Karno

BUNG KARNO
PENJAMBUNG LIDAH RAKJAT INDONESIA
BIOGRAPHY AS TOLD TO CINDY ADAMS
Bab 1
Alasan Menulis Bab ini

TJARA jang paling mudah untuk melukiskan tentang diri Sukarno ialah dengan menamakannja seorang jang maha-pentjinta. Ia mentjintai negerinja, ia mentjintai rakjatnja, ia mentjintai wanita, ia mentjintai seni dan melebihi daripada segala-galanya ia tjinta kepada dirinya sendiri.
Sukarno adalah seorang manusia perasaan. Seorang pengagum. Ia menarik napas pandjang apabila menjaksikan pemandangan jang indah. Djiwanja bergetar memandangi matahari terbenam di Indonesia. Ia menangis dikala menjanjikan lagu spirituil orang negro.
Orang mengatakan bahwa Presiden Republik Indonesia terlalu banjak memiliki darah seorang seniman."Akan tetapi aku bersjukur kepada Jang Maha Pentjipta, karena aku dilahirkan dengan perasaan halus dan darah seni. Kalau tidak demikian, bagaimana aku bisa mendjadi Pemimpin Besar Revolusi, sebagairnana 105 djuta rakjat menjebutku ? Kalau tidak demikian, bagairnana aku bisa memimpin bangsaku untuk merebut kembali kemerdekaan dan hak-azasinja, setelah tiga setengah abad dibawan pendjadjahan Belanda? Kalau tidak demikian bagaimana aku bisa mengobarkan suatu revolusi ditahun 1945 dan mentjiptakan suatu Negara
Indonesia jang bersatu, jang terdiri dari pulau Djawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan
Maluku dan bagian lain dari Hindia Belanda ?

selanjutnya, silahkan download .pdf

Soekarno on Marhaenisme

Aku baru berumur 20 tahun ketika suatu ilham politik yang kuat menerangi pikiranku. Mula-mula ia hanya berupa kuncup dari suatu pemikiran yang mengorek-ngorek otakku, akan tetapi tidak lama kemudian ia menjadi landasan tempat pergerakan kami berdiri.

Di kepulauan kami terdapat pekerja-pekerja yang bahkan lebih miskin daripada tikus gereja dan dalam segi keuangan terlalu menyedihkan untuk bisa bangkit di bidang sosial, politik dan ekonomi. Sungguh pun demikian masing-masing menjadi majikan sendiri. Mereka tidak terikat kepada siapapun. Dia menjadi kusir gerobak kudanya, dia menjadi pemilik dari kuda dan gerobak itu dan dia tidak mempekerjakan buruh lain. Dan terdapatlah nelayan-nelayan yang bekerja sendiri dengan alat-alat - seperti tongkat-kail, kailnya dan perahu - kepunyaan sendiri. Dan begitupun para petani yang menjadi pemilik tunggal dari sawahnya dan pemakai tunggal dari hasilnya. Orang-orang semacam ini meliputi bagian terbanyak dari rakyat kami.

Semuanya menjadi pemilik dari alat produksi mereka sendiri, jadi mereka bukanlah rakyat proletar. Mereka punya sifat khas tersendiri. Mereka tidak termasuk dalam salah satu bentuk penggolongan. Kalau begitu, apakah mereka ini sesungguhnya? Itulah yang menjadi renunganku berhari-hari, bermalam-malam dan berbulan-bulan. Apakah sesungguhnya saudaraku bangsa Indonesia itu? Apakah namanya para pekerja yang demikian, yang oleh ahli ekonomi disebut dengan istilah "Penderita Minimum"? Di suatu pagi yang indah aku bangun dengan keinginan untuk tidak mengikuti kuliah - ini bukan tidak sering terjadi. Otakku sudah terlalu penuh dengan soal-soal politik, sehingga tidak mungkin memusatkan perhatian pada studi.

Sementara mendayung sepeda tanpa tujuan - sambil berpikir- aku sampai di bagian selatan kota Bandung, suatu daerah pertanian yang padat di mana orang dapat menyaksikan para petani mengerjakan sawahnya yang kecil, yang masing-masing luasnya kurang dari sepertiga hektar. Oleh karena beberapa hal perhatianku tertuju pada seorang petani yang sedang mencangkul tanah miliknya. Dia seorang diri. Pakaiannya sudah lusuh. Gambaran yang khas ini kupandang sebagai perlambang dari rakyatku.

Aku berdiri di sana sejenak memperhatikannya dengan diam. Karena orang Indonesia adalah bangsa yang ramah, maka aku mendekatinya. Aku bertanya dalam bahasa Sunda,
"Siapa yang punya semua yang engkau kerjakan sekarang ini?"
Dia berkata kepadaku, "Saya, juragan."
Aku bertanya lagi, "Apakah engkau memiliki tanah ini bersama-sama dengan orang lain?"
"O, tidak, gan. Saya sendiri yang punya."
"Tanah ini kaubeli?"
"Tidak. Warisan bapak kepada anak turun-temurun."
Ketika ia terus menggali, akupun mulai menggali.... aku menggali secara mental. Pikiranku mulai bekerja. Aku memikirkan teoriku. Dan semakin keras aku berpikir,tanyaku semakin bertubi-tubi pula.
"Bagaimana dengan sekopmu? Sekop ini kecil, tapi apakah kepunyaanmu juga?"
"Ya, gan."
"Dan cangkul?"
"Ya, gan."
"Bajak?"
"saya punya, gan."
"Untuk siapa hasil yang kaukerjakan?"
"Untuk saya, gan."
"Apakah cukup untuk kebutuhanmu?"
Ia mengangkat bahu sebagai membela diri."
Bagaimana sawah yang kecil begini kecil bisa cukup untuk seorang istri dan empat orang anak?"
"Apakah ada yang dijual dari hasilmu?" tanyaku
"Hasilnya sekedar cukup untuk makan kami. Tidak ada lebihnya untuk dijual."
"Kau mempekerjakan orang lain?"
"Tidak, juragan. Saya tidak dapat membayarnya."
"Apakah engkau pernah memburuh?"
"Tidak, gan. Saya harus membanting-tulang, akan tetapi jerih payah saya semua untuk saja."
Aku menunjuk ke sebuah pondok kecil.
"Siapa yang punya rumah itu?"
"Itu gubuk saya, gan. Hanya gubuk kecil saja, tapi kepunyaan saya sendiri."
"Jadi kalau begitu," kataku sambil menjaring pikiranku sendiri ketika kami berbicara
"Semua ini engkau punya?"
"Ya, gan."

Kemudian aku menanyakan nama petani muda itu. Ia menyebut namanya "MARHAEN"

Marhaen adalah nama yang biasa seperti Smith dan Jones. Di saat itu sinar ilham menggenangi otakku. Aku akan memakai nama itu untuk menamai semua orang Indonesia bernasib malang seperti itu! Semenjak itu kunamakan rakyatku rakyat Marhaen.

Selanjutnya di hari itu aku mendayung sepeda berkeliling mengolah pengertianku yang baru. Aku memperlancarnya. Aku mempersiapkan kata-kataku dengan hati-hati. Dan malamnya aku memberikan indoktrinasi mengenai hal itu kepada kumpulan pemudaku. Petani-petani kita mengusahakan bidang tanah yang sangat kecil sekali. Mereka adalah korban dari sistem feodal, di mana pada mulanya petani pertama diperas oleh bangsawan yang pertama dan seterusnya sampai ke anak-cucunya selama berabad-abad. Rakyat yang bukan petani pun menjadi korban daripada imperialisme perdagangan Belanda, karena nenek moyangnya telah dipaksa untuk hanya bergerak di bidang usaha yang kecil sekedar bisa memperpanjang hidupnya.

Rakyat yang menjadi korban ini, yang meliputi hampir seluruh penduduk Indonesia, adalah Marhaen. Aku menunjuk seorang tukang gerobak "Engkau..... engkau yang di sana. Apakah engkau bekerja di pabrik untuk orang lain" "Tidak", katanya. "Kalau begitu engkau adalah Marhaen.". Aku menggerakkan tangan ke arah seorang tukang sate. "Engkau... engkau tidak punya pembantu, tidak punya majikan, engkau juga seorang Marhaen". Seorang Marhaen adalah orang yang mempunyai alat-alat yang sedikit, orang kecil dengan milik kecil, dengan alat-alat kecil, sekedar cukup untuk dirinya sendiri. Bangsa kita yang puluhan juta jiwa, yang sudah dimelaratkan, bekerja bukan untuk orang lain dan tidak ada orang bekerja untuk dia. Tidak ada penghisapan tenaga kerja seorang oleh orang lain. Marhaenisme adalah Sosialisme Indonesia dalam praktek. Perkataan Marhaenisme adalah lambang dari penemuan kembali kepribadian nasional kami.





there is any terorists behind every bush-shit!

Tadi Iseng2 cari wallpaper buat computer di tempat tukang ngibul eh..... malah nemu web koleksi wallpaper anti bush, emang si tema tuh web is.......

 best peace signs, peace buttons, anti-Bush bumper stickers, anti-war T-shirts, funny political T-shirts, gay pride stickers, and more!.......dst

but, anyway......... lumayanlah bagi aku yang sedang geregetan ama sepak terjang para Amerika dan intelejen nya yang ada di Indonesia tercinta n juga kroni2nya, yang sedang seneng2nya mendukung program si Amrik supaya jadi polisi dunia munafik dengan caranya yang menjijikkan..

yang sekarang dapat kita rasakan, Indonesia negara kaya dengan penduduk miskin. Kenapa neh?????

Indonesia dengan "Swasembada Pangan"-nya?,istilah yang dibajak oleh Orba demi kepentingan mereka sendiri.
di Saat rakyat- akan mampu- "ber-Swasembada" ada fenomena unik yaitu hampir bersamaan dengan naiknya harga pupuk, sulitnya mendapatkan bahan kebutuhan masyarakat ( sembako) atau apa, selain terjadinya kekacauan yang melanda Indonesia.
dulu........
Bung  Karno yang 
dalam tulisannya Soekarno on Marhaenisme,bertemu dengan seorang petani muda bernama Marhaen , yang dipandangnya sebagai perlambang dari rakyat Indonesia. dia berfikir untuk membuat negerinya mandiri dengan tenaga sendiri tidak tergantung pada negara lain. juga Bung Karno pernah diberikan tawaran untuk bersama membangun dunia seperti apa yang diinginkan oleh negara2 barat, kemudian "Go to Hell!" jawabnya.
Tapi sekarang........ dengan jatuhnya bung Karno karena para pendiri Orba dan pimpinan TNI-AD (dengan dukungan kekuatan asing[CIA]) adalah peristiwa besar nasional, yang telah membuka jalan bagi kerusakan-kerusakan besar yang diwariskannya kepada kita semua.
Dan jangan mengharap apa yang telah terjadi akan terulang, tapi bagaimana upaya perjuangan kita saat ini lah yang harus kita tanyakan pada diri kita sendiri.
Bagaimana Indonesia akan menjadi negara besar jika pemerintahan kita diisi oleh para maniak kekuasaan yang egois, rakyat menjadi merasa seperti putus asa karena harapan untuk maju di Indonesia menipis karena ulah mereka......Hukum yang diadopsi dari zaman penjajahan belanda memang lumayan menguntungkan bagi pejabat.
Semua ini karena Liberalisme........milik barat yang coba dipaksakan keberadaannya oleh Amerika dan sekutunya.Hak Asasi Palsu.

Sekarang bagaimana sikap kita?
aku yakin Jawaban sebenarnya sudah ada pada diri kita masing-masing .

maaf jika tulisanku tidak enak untuk dibaca
hanya sebuah karya tukang ngibul yang berusaha mengungkapkan perasaannya
yang apa adanya
hati ku mungkin juga hati kita semua merasa "nelangsa"
tapi.........
PERJUANGAN KITA BELUM USAI BUNG!!!!!!!!

Minggu, September 02, 2007

Puisi WS. Rendra

AKU TULIS PAMPLET INI

Oleh :
W.S. Rendra




Aku tulis pamplet ini
karena lembaga pendapat umum
ditutupi jaring labah-labah
Orang-orang bicara dalam kasak-kusuk,
dan ungkapan diri ditekan
menjadi peng - iya - an

Apa yang terpegang hari ini
bisa luput besok pagi
Ketidakpastian merajalela.
Di luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-teki
menjadi marabahaya
menjadi isi kebon binatang

Apabila kritik hanya boleh lewat saluran resmi,
maka hidup akan menjadi sayur tanpa garam
Lembaga pendapat umum tidak mengandung pertanyaan.
Tidak mengandung perdebatan
Dan akhirnya menjadi monopoli kekuasaan

Aku tulis pamplet ini
karena pamplet bukan tabu bagi penyair
Aku inginkan merpati pos.
Aku ingin memainkan bendera-bendera semaphore di tanganku
Aku ingin membuat isyarat asap kaum Indian.

Aku tidak melihat alasan
kenapa harus diam tertekan dan termangu.
Aku ingin secara wajar kita bertukar kabar.
Duduk berdebat menyatakan setuju dan tidak setuju.

Kenapa ketakutan menjadi tabir pikiran ?
Kekhawatiran telah mencemarkan kehidupan.
Ketegangan telah mengganti pergaulan pikiran yang merdeka.

Matahari menyinari airmata yang berderai menjadi api.
Rembulan memberi mimpi pada dendam.
Gelombang angin menyingkapkan keluh kesah

yang teronggok bagai sampah
Kegamangan. Kecurigaan.
Ketakutan.
Kelesuan.


Aku tulis pamplet ini
karena kawan dan lawan adalah saudara
Di dalam alam masih ada cahaya.
Matahari yang tenggelam diganti rembulan.
Lalu besok pagi pasti terbit kembali.
Dan di dalam air lumpur kehidupan,
aku melihat bagai terkaca :
ternyata kita, toh, manusia !

Pejambon Jakarta 27 April 1978
Potret Pembangunan dalam Puisi



lainnya.......download

Sabtu, September 01, 2007

Rekso_Translator_2.1.a



how to instal:

1. Jalankan setup32.exe (lebih bagus jika memakai file "setup32.exe" punya TRANSTOOL 6.1)
2. Instal ke "C://Rekso"
3. Jika diminta untuk restart ya direstart aja
2. Jalankan reksoTrans (ada di desktop)
3. Isi sembarang data registrasi.
Untuk serial number, tekan spasi nanti akan muncul "RT1-" selanjutnya isi dengan 1234567
4. Kemudian klik button di sebelah kanan (lupa namanya, yang buat register pokoknya )
5. Isi Password dengan "ar09797" atau "jendela"
6. STOP !! jangan keburu jalanin programnya dulu buat translate
7. Jadikan dulu file "C:ReksoTranslatorproduct_idpswFile.txt" read only
8. Jalankan kembali Rekso Translator
9. Selamat menikmati

http://rapidshare.com/files/18551124/Rekso_Translator_2.1.a.part09.rar

http://rapidshare.com/files/18547039/Rekso_Translator_2.1.a.part20.rar

http://rapidshare.com/files/18491376/Rekso_Translator_2.1.a.part04.rar

http://rapidshare.com/files/18487804/Rekso_Translator_2.1.a.part13.rar

http://rapidshare.com/files/18462436/Rekso_Translator_2.1.a.part22.rar

http://rapidshare.com/files/18460093/Rekso_Translator_2.1.a.part19.rar

http://rapidshare.com/files/18458251/Rekso_Translator_2.1.a.part18.rar

http://rapidshare.com/files/18456343/Rekso_Translator_2.1.a.part21.rar

http://rapidshare.com/files/18447045/Rekso_Translator_2.1.a.part17.rar

http://rapidshare.com/files/18444450/Rekso_Translator_2.1.a.part16.rar

http://rapidshare.com/files/18440622/Rekso_Translator_2.1.a.part15.rar

http://rapidshare.com/files/18431321/Rekso_Translator_2.1.a.part14.rar

http://rapidshare.com/files/18423966/Rekso_Translator_2.1.a.part12.rar

http://rapidshare.com/files/18420888/Rekso_Translator_2.1.a.part11.rar

http://rapidshare.com/files/18418067/Rekso_Translator_2.1.a.part10.rar

http://rapidshare.com/files/18414440/Rekso_Translator_2.1.a.part23.rar

http://rapidshare.com/files/18381194/Rekso_Translator_2.1.a.part03.rar

http://rapidshare.com/files/18367161/Rekso_Translator_2.1.a.part08.rar

http://rapidshare.com/files/18364494/Rekso_Translator_2.1.a.part07.rar

http://rapidshare.com/files/18353525/Rekso_Translator_2.1.a.part06.rar

http://rapidshare.com/files/18351408/Rekso_Translator_2.1.a.part05.rar

http://rapidshare.com/files/18344405/Rekso_Translator_2.1.a.part02.rar

http://rapidshare.com/files/18321203/Rekso_Translator_2.1.a.part01.rar

http://rapidshare.com/files/18319908/Rekso_Translator_2.1.a.part24.rar

Kamis, Agustus 30, 2007

Soebandrio : Kesaksianku tentang G30S



BAB 1 : Prolog G-30-S

Konflik Kubu
Indonesia 1960-an termasuk negara yang tidak disukai oleh blok Barat pimpinan Amerika Serikat (AS). Di era Perang Dingin itu konflik utama dunia terjadi antara Kapitalis (dipimpin AS) melawan Komunis (RRT dan Uni Soviet). AS sedang bersiap-siap mengirim ratusan ribu pasukan untuk menghabisi komunis di Korea Utara. Sementara di Indonesia Partai Komunis (PKI) merupakan partai legal. Saat kebencian AS terhadap Indonesia memuncak dengan menghentikan bantuan, Presiden Soekarno menyambutnya dengan pernyataan keras: Go to hell with your aid. Sebagai pemimpin negara yang relatif baru lahir, Presiden Soekarno menerapkan kebijakan berani: Berdiri pada kaki sendiri.
Dasar sikap Soekarno itu jelas: Alam Indonesia kaya raya. Minyak di Sumatera dan Sulawesi, hutan maha lebat di Kalimantan, emas di Irian, serta ribuan pulau yang belum terdeteksi kandungannya. Semua itu belum mampu dieksplorasi oleh bangsa kita. Kekayaan alam ini dilengkapi dengan lebih dari 100 juta penduduk yang merupakan pasar potensial, sehingga ada harapan sangat besar bahwa pada suatu saat Indonesia akan makmur tanpa bantuan Barat. Ini pula yang mengilhami sikap konfrontatif Bung Karno: Ganyang Nekolim (neo-kolonialisme & imperialisme). Bung Karno menyatakan, Indonesia hanya butuh pemuda bersemangat untuk menjadi bangsa yang besar.
Akibatnya, sikap AS juga menjadi jelas: Gulingkan Presiden Soekarno. Sikap AS ini didukung oleh komplotannya, Inggris dan Australia. Sejak AS menghentikan bantuannya, mereka malah membangun hubungan dengan faksi-faksi militer Indonesia. Mereka melengkapi dan melatih para perwira dan pasukan Indonesia. Melalui operasi intelijen yang dimotori oleh CIA, mereka menggelitik militer untuk merongrong Bung Karno. Usaha kudeta muncul pada bulan November 1956. Deputi Kepala Staf TNI AD Kolonel Zulkifli Lubis berusaha menguasai Jakarta dan menggulingkan pemerintah. Namun usaha ini dipatahkan. Lantas, di Sumatera Utara dan Sumatera Tengah militer berupaya mengambil-alih kekuasaan, tetapi juga gagal. Militer - dengan pasokan bantuan AS - seperti mendapat angin untuk menganggu Bung Karno. Namun, Bung Karno masih mampu menguasai keadaan, karena banyak perwira militer yang sangat loyal pada Bung Karno, kendati usaha AS menjatuhkan Bung Karno terus dirancang.

Download .chm

Rabu, Agustus 29, 2007

Aksi Pendeta Radikal Mantan Pembunuh Bayaran


28/11/2006 - Sebuah buletin yang diterbitkan kelompok penginjil di bekasi menulis soal kegiatan misionaris yang ngebet menjadikan pulau yang terkenal dengan budaya karapan sapinya itu sebagai ladang Kristenisasi. "Doakan kepada suku Madura agar mata hati mereka terbuka dan firman Tuhan masuk dalam kehidupan mereka. Doakan para penginjil, pendeta yang sedang menyampaikan kebenaran firman Tuhan. Doakan siswa-siswi sekolah Alkitab yang diutus agar diberi kesabaran dan perlindungan...." tulis MIDRASH TALMIDDIN, sebuah buletin yang berisi informasi proyek Kristenisasi dan ajaran-ajaran Kristen tersebut.

Suku Madura menjadi target gerakan Kristenisasi. Selain bergerilya ke pelosok desa, para penginjil juga mengaku aktif berdialog dengan para ustadz pesantren. Mereka menggunakan metode perbandingan agama dan penginjilan yang menggunakan Alkitab dalam bahasa Arab. Dengan pendekatan kultural, mereka menjadikan Madura ladang pemurtadan.


Download .chm